Pagi hari aku terbangun dan terkejut mendapati diriku tidur di atas ranjang. Dan lebih terkejut lagi saat melihat Jungkook ternyata tidur di sebelahku lagi.
" Kamcagiya. ( *kaget)" Ucapku pelan sambil memegangi dada.
Aku duduk terbangun kemudian menoleh ke samping. Ku pandangi wajah Jungkook yang terlihat lelap sekali. Meski aku masih kesal padanya tapi mengetahui dia bersedia tidur di kamar ini bersamaku, aku jadi mengurungkan niat untuk membangunkannya.
Sejenak aku berpikir, mengapa Jungkook mau tidur satu kamar denganku? Padahal jelas-jelas dia yang menginginkan tidur secara terpisah. Apa dia mengkhawatirkanku? Apa dia merasa bersalah? Ah sudahlah untuk apa ku pikirkan itu semua?
Aku bergegas menurunkan kakiku ke bawah, bersiap untuk ke kamar mandi. Sebelum beranjak, sekali lagi aku menoleh pada pria yang membuatku kesal semalam. Entah apa yang ku pikirkan sekarang? Aku hanya memandangi wajahnya sekilas yang terlihat seperti bayi yang tertidur. Wajahnya sangat polos, berbanding terbalik dengan perlakuannya yang begitu menyebalkan padaku.
Sekejap aku tersadar dan segera meninggalkan Jungkook sendirian.
Setelah membersihkan diri, aku bergegas membuatkan sarapan untuk Jungkook. Ya meskipun aku kesal tapi ini tetaplah kewajibanku sebagai istrinya.
Tak lama Jungkook keluar dari kamar dengan wajahnya yang masih berantakan. Aku menoleh sekilas padanya.
" Makanlah, aku sudah membuatkan sarapan untukmu." Ujarku datar.
Jungkook menghampiriku tanpa sepatah kata pun. Ku pikir dia akan minta maaf padaku mengingat dia semalam memutuskan untuk tidur sekamar denganku tapi... sepertinya ekspektasiku terlalu tinggi padanya. Dia hanya berjalan ke arahku, menarik kursi makan dan duduk disitu.
Aku menaruh semangkuk bubur sayuran beserta segelas susu hangat di depannya tanpa mengatakan apapun lagi. Tiba-tiba saja tanganku di pegang Jungkook.
" Maaf aku membuat lenganmu memerah seperti ini." Ujarnya yang membuatku terkejut.
Aku memang menunggunya minta maaf tapi ternyata setelah mendengar permintaan maafnya, aku malah terdiam dan menjadi bingung untuk meresponnya. Padahal aku tinggal bilang memaafkan atau tidak memaafkan saja tapi entahlah otakku seperti membeku, tubuhku juga mendadak gagal bergerak. Mereka benar-benar jadi tidak sinkron hanya gara-gara mendengar Jungkook minta maaf padaku.
" Maafkan aku Aluna, seharusnya aku tidak kasar padamu. Sejujurnya aku hanya sedikit kesal karena kemarin Jin hyung bilang melihatmu di Tower 5. Aku tahu aku tidak punya hak mencampuri urusanmu tapi setidaknya berhati-hatilah jangan sampai pernikahan kita terlihat tidak baik di mata keluarga dan hyung bangtanku." Ucapnya yang malah membuatku kesal.
Dia minta maaf tapi dia malah menyalahkanku? Dia bahkan tidak sadar diri dengan kelakuannya. Kutarik cepat tanganku darinya.
" Kamu sadar yang kamu katakan Jeon Jungkook?" Tanyaku menatap tajam matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH PILIHAN PAPA
FanfictionNamaku Aluna Lee, aku seorang gadis berdarah campuran Indo Korea yang baru beberapa tahun ini pindah dan menetap di Korea Selatan setelah sebelumnya aku tinggal di negara asal mamaku yaitu Indonesia. Dua bulan ini aku sedang dekat dengan salah satu...