Jungkook menemuiku di kamar setelah mungkin sekitar setengah jam sejak aku meninggalkannya bersama Sewon tadi.
Dia menaiki ranjang dan memelukku dari belakang.
" Sayang tidur?" Tanyanya.
Aku menggelengkan kepala menjawab pertanyaannya.
" Aku minta maaf karena kembali menyakitimu. Aku sudah mengatakannya pada Sewon bahwa aku tidak akan menemuinya lagi. Jadi tolong maafkan aku."
" Bisa biarkan aku sendiri dulu Jungkook?" Ucapku tidak ingin meresponnya.
Jungkook diam kemudian perlahan melepaskan pelukannya padaku.
" Baiklah. Aku tunggu sampai hatimu lebih lega. Tapi tolong jangan diamkan aku terlalu lama ya?" Ujarnya memberikan waktu untukku. Dia mengusap lembut belakang kepalaku kemudian menciumnya cukup lama.
" Aku mencintaimu." Ucapnya yang membuat air mataku menetes begitu saja.
Aku mencintaimu. Kata yang biasa Jungkook ucapkan yang biasanya juga selalu membuatku senyum salah tingkah atau jantungku menjadi berdetak hebat. Tapi kali ini kata 'aku mencintaimu' darinya malah terdengar nyelekit di hatiku. Denyutannya bahkan terasa sangat keras hingga rasanya sakit sekali.
Sewon memang masa lalu Jungkook. Dia menemui Sewon pun sebelum kami memutuskan untuk memperbaiki pernikahan jadi seharusnya aku juga tidak bisa menyalahkan Jungkook sepenuhnya. Tapi membayangkan bagaimana manisnya Jungkook padaku itu sudah memberiku gambaran bagaimana manisnya dia memperlakukan Sewon hingga membuat Sewon nyaman dan mengandalkannya. Membayangkan bagaimana Jungkook mengusap perut Sewon terus terang aku cemburu, marah, sedih, ah semua perasaan menjadi campur aduk.
Aku memutuskan untuk kembali tidur berharap jika nanti bangun, aku sudah melupakan rasa marahku pada masalah ini.
Cukup lama aku tertidur hingga usapan di wajahku membuatku membuka mata. Jungkook sudah berbaring di hadapanku dengan senyum manisnya.
" Apa aku membangunkanmu?" Tanyanya pelan.
Aku hanya menatap matanya tanpa berniat menjawab.
Ya Tuhan aku sepertinya sudah sangat mencintainya. Melihatnya seperti ini di depan mataku. Aku merasa ingin selalu memilikinya, menjadi yang utama dan satu-satunya wanita yang dicintainya. Aku tidak ingin kehilangan dia sebagai suamiku.
Tiba-tiba saja air mata menetes begitu saja. Tangan Jungkook langsung mengusap cepat pipiku. Wajahnya berubah khawatir.
" Kenapa nangis?" Tanyanya.
Dia langsung membawaku ke dalam rengkuhannya.
" Aku minta maaf sayang. Aku minta maaf. Aku hanya bisa membawa luka untukmu. Aku hanya bisa menyakitimu." Ucapnya dengan suara yang parau.
" Padahal aku sudah berjanji untuk menjadi suami yang lebih baik tapi belum sehari aku mengucapkannya, aku sudah menyakiti hatimu lagi." Sambungnya.
" Maaf sayang. Maafkan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH PILIHAN PAPA
FanfictionNamaku Aluna Lee, aku seorang gadis berdarah campuran Indo Korea yang baru beberapa tahun ini pindah dan menetap di Korea Selatan setelah sebelumnya aku tinggal di negara asal mamaku yaitu Indonesia. Dua bulan ini aku sedang dekat dengan salah satu...