7. "Letters And Memories"

251 30 3
                                    


Raja siang telah tumbang ke peraduan, membawa malam yang diselimuti hawa dingin. Ino tengah terbaring di futonnya. Bersama Sakura, Hinata dan Tenten yang sibuk dengan ponselnya. Ia mendesah lelah. Ia tidak bisa tdur, pikirannya melayang atas kejadian beberapa saat yang lalu ketika berpapasan dengan Hashirama dan temannya.

Ino tidak tahu kenapa, namun ia merasa wajah dari pria yang ia ketahui sebagai teman kepala sekolahnya itu, terasa sangat familiar. Seolah ia sudah sering melihat wajah itu. Tapi di mana? Dan kapan?

Tatapan tajam melalui mata elangnya sangat mencekam, seolah menarik Ino untuk jatuh ke dalamnya. Tatapan itu entah kenapa membuat Ino merinding. Namun di sisi lain, entah kenapa di balik tatapan itu juga ia merasakan hal yang begitu menyedihkan, seolah sesuatu meremas jantungnya dari dalam, memberikan sensasi yang membuatnya sesak.

Ino menggelengkan kepalanya, tak ingin jatuh dalam lamunannya barusan. Namun sesuatu menyandarkannya. Buru-buru ia berdiri dan meraih tas nya, mengeluarkan sebuah kotak kayu yang menarik perhatian ketiga temannya.

Sakura, Hinata dan Tenten lantas beringsut mendekat, penasaran dengan benda yang ada pada Ino.

"Apa itu?" tanya Sakura, ia tampak mengamati kotak yang terbuat dari kayu itu dengan seksama.

"Entahlah, aku menemukannya di ruang bawah tanah rumah ku beberapa hari lalu," jawab Ino sembari perlahan membukanya.

Ino, Sakura, Hinata, dan Tenten melihat ke dalam kotak itu. Membuat mereka terkejut. Terutama Ino sendiri, ia benar-benar terkejut. Di dalam kotak itu terdapat sebuah foto. Foto dari zaman dulu.

Foto itu menampilkan seorang wanita dengan rambut pirang panjang dan memakai baju ungu yang menampilkan perut nya. Wanita itu sedang berpose ke kamera dan tersenyum.

Wanita itu. Ia tahu wanita itu. Wajah wanita itu selalu dilihatnya saat ia tengah menatap cermin. Yah, itu wajahnya. Wanita itu adalah dirinya sedikit kebih tua. Mungkin 20 tahun?

"Ino, bukankah ini sangat mirip dengan mu?" ucap Sakura yang membuat Hinata dan Tenten mengangguk setuju.

Ino tidak merespon, dengan tangan bergetar ia mengambil foto itu. kemudian ia membalikkannya. Dan lagi-lagi ia terkejut, matanya melebar seketika. Di belakang foto ada tulisan.

'Yamanaka Ino'

Ino yang memegang foto itu bergetar. Wanita itu benar-benar mirip dengan dirinya. Dan juga namanya sama. Tidak bukan mirip lagi. Tapi identik. Apa itu dirinya di masa lalu? Itukah dirinya yang ia lihat dalam mimpi itu. Entah kenapa perasaan sesak itu kembali merambat pada dadanya.

Sakura, Hinata dan Tenten yang duduk di sebelah Ino melihat juga tulisan di balik foto tersebut. Mereka juga terkejut. Mereka khawatir pada teman pirang mereka.

Ino melihat kedalam kotak lagi. Masih terdapat sebuah kertas di dalamnya. Ia memberikan foto itu kepada Sakura yang terlihat ingin menyentuhnya dari tadi. Setelah mememberikan itu. Hinata dan Tenten seketika mendekat pada Sakura, ingin memerhatikan lebih jelas pada foto itu.

Tapi Ino tidak memperdulikannya. Ia hanya fokus pada kertas yang masih terdapat di dalamnya. Dengan gugup ia mengambil kertas itu, meletakkan kotak di lantai. Kemudian membukanya dan membaca dalam hati.

Kertas itu berisi surat atau katakan lah mungkin seperti surat waktu. Surat itu berisi:

Untuk diriku di masa depan dalam kehidupan lainnya.

Hai, Aku tidak tahu apakah kamu itu aku, atau aku adalah kamu. Tapi aku menulis surat ini untuk dirimu yang sama seperti ku.

Bagaimana kabarmu saat ini?

Secret of Destiny [MADARA X INO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang