16. Difficult Situation

100 19 11
                                    


Ino berjalan pelan memasuki rumahnya yang terasa lebih sunyi dari biasanya. Suara langkah kakinya nyaris tidak terdengar saat ia melepaskan sepatu dan menggantung jaketnya. Dengan langkah lelah, ia menuju kamarnya. Pikiran tentang Madara terus berkecamuk di benaknya, mengingat momen saat ia menolak pernyataan cinta Madara tiga hari lalu, di hari kelulusan. Sejak itu, bayangan Madara tidak pernah benar-benar pergi dari pikirannya, dan mereka belum bertemu lagi.

Keesokan paginya, sinar matahari menyusup masuk melalui celah-celah tirai jendela, membangunkan Ino dari tidurnya yang gelisah. Dengan malas, ia merenggangkan tubuhnya dan bangkit dari tempat tidur. Langkah-langkahnya yang ringan membawanya menuju dapur, berharap menemukan sedikit ketenangan dari sarapan pagi. Namun, langkahnya terhenti di depan pintu dapur ketika mendengar suara ayah dan ibunya berbicara dengan nada yang penuh kecemasan.

"Bagaimana ini? Pendapatan kita turun 65 persen sejak Uchiha memutus kerja sama dengan kita," suara ayahnya terdengar penuh beban.

"Perusahaan juga sudah mencoba menghubungi mereka berkali-kali, Inoichi, tapi tidak ada tanggapan sama sekali," balas ibunya dengan nada putus asa yang membuat hati Ino bergetar.

Ino berdiri kaku, mendengarkan percakapan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Keputusan Uchiha untuk memutus kerja sama dengan perusahaan Yamanaka dan toko bunga mereka telah menghancurkan ekonomi keluarganya. Pemasukan yang turun drastis membuat kedua orang tuanya terombang-ambing dalam kebingungan. Mereka juga harus memikirkan biaya kuliah Ino yang sebentar lagi akan memasuki perguruan tinggi untuk menjadi mahasiswi psikologi, sementara biaya kuliahnya sangat mahal.

"Ada banyak pengeluaran yang harus kita penuhi, dan sekarang investor lain juga mulai menarik diri setelah tahu Uchiha tidak lagi bekerja sama dengan kita," keluh Inoichi. "Aku tidak tahu harus bagaimana, perusahaan sedang kacau."

Yoshino mencoba menenangkan suaminya meskipun suaranya terdengar gemetar. "Kita harus kuat, dan yang paling penting, Ino tidak boleh tahu soal ini. Aku tidak ingin dia khawatir dan terbebani dengan masalah kita."

Ino merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Keputusan orang tuanya untuk menyembunyikan masalah ini darinya semakin membuatnya terkejut dan bingung. Namun, pikirannya segera melayang pada Madara. Kenapa keluarga Uchiha tiba-tiba memutuskan kerja sama dengan perusahaan keluarganya? Apakah ini ada hubungannya dengan penolakan cintanya kepada Madara?

Perasaan tidak menentu menyelimuti hatinya, membawa serta kekhawatiran dan pertanyaan yang semakin bertambah. Ia tahu bahwa ia harus mencari jawaban, dan satu-satunya orang yang bisa memberikannya adalah Madara Uchiha.

Setelah menguatkan diri, Ino membuka masuk ke dapur dengan hati-hati. "Apa yang sebenarnya terjadi, Ayah, Ibu?" tanyanya dengan nada penuh kekhawatiran.

Ayah dan ibunya terkejut melihatnya. "Ino, sayang, kenapa kamu bangun sepagi ini?" tanya ibunya dengan suara yang berusaha terdengar tenang.

"Aku mendengar kalian bicara. Apa yang sebenarnya terjadi dengan perusahaan kita?" Ino menatap mereka dengan mata penuh kecemasan.

Inoichi menarik napas dalam-dalam. "Kami tidak ingin kamu khawatir, Ino. Perusahaan sedang mengalami kesulitan karena Uchiha memutuskan kerja sama dengan kita."

"Kenapa mereka memutuskan kerja sama? Apakah ada masalah dengan produk kita?" tanya Ino, mencoba memahami situasinya.

"Kami juga tidak tahu, sayang," jawab Yoshino. "Kami sudah mencoba menghubungi mereka, tapi tidak ada tanggapan. Kami sedang berusaha mencari solusi, tapi situasinya sangat sulit."

Ino merasakan hatinya berdegup kencang. "Apakah ada sesuatu yang bermasalah sampai Uchiha memutus kerja secara tiba-tiba?"

Yoshino menggelengkan kepala, terlihat bingung. "Kami tidak tahu, sayang. Tapi sekarang yang penting adalah mencari cara untuk menyelamatkan perusahaan."

Secret of Destiny [MADARA X INO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang