PERINGATAN KONTEN !!!
Cerita ini mengandung unsur dewasa mulai dari ketelanjangan, adengan kekerasan, pembunuhan dan bunuh diri yang tidak sepantasnya dibaca oleh anak di bawah umur, harap bijak dalam memilih bacaan.
°°°
Sepatu pantofel laki-laki itu menapaki koridor istana membuat orang-orang menyadari keberadaannya. Semua orang yang melihatnya menundukkan kepalanya patuh, begitu menghormati laki-laki dengan tatapan tajam dan mengintimidasi itu. Hingga laki-laki itu menghentikan langkah kakinya di depan sebuah ruangan besar yang dijaga oleh dua penjaga.
"Tuan Raiden." Dua penjaga itu membungkuk hormat kepadanya membuat laki-laki itu menatap keduanya dengan manik onyx hitam kelamnya.
Penjaga itu membuka pintu besar itu, mempersilahkan sang laki-laki untuk memasuki ruangan di balik pintu besar itu. "Jenderal Angkatan Darat Sasuke de Raiden menghadap Yang Mulia."
Suara lantang itu terdengar ketika laki-laki itu memasuki ruangan itu, melihat laki-laki berambut kuning yang duduk di meja kerjanya. Laki-laki dengan rambut hitam itupun akhirnya berlutut. "Sasuke de Raiden menghadap Yang Mulia Kaisar, semoga sinar matahari terus menyinari Baston."
"Berdirilah Jenderal," ucap sang Kaisar membuat laki-laki dengan nama kecil Sasuke itu kembali berdiri tegap, menghadap sang penguasa dengan tatapan yang masih sama.
"Apa yang membuatmu bergegas menemuiku usia peperangan yang panjang Jenderalku? Aku pikir kau tidak datang hanya untuk melaporkan kemenanganmu di medan perang." tanya sang Kaisar dengan pemikirannya sendiri.
"Saya mendengar jika Grand Duke Gemstone Wilayah Utara yakni Grand Duke Haruno Kizashi mati karena diracun," ucap Sasuke membuat sang kaisar kaget mendengarnya.
"Apa maksudmu?" tanya sang Kaisar dengan ketidakpercayaannya usai mendengar kabar itu dari mulut sang jenderal. Sementara sang jenderal menatapnya dengan tenang.
Sang Kaisar, Uzumaki Naruto itu menatap laki-laki di hadapannya dengan penuh tanya. Wajahnya yang penuh tanya itu jelas menunjukkan ketidaktahuannya sama sekali akan hal itu.
"Namun saat ini Grand Duke Gemstone dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung untuk menutupi kekhawatiran rakyat," jelas Sasuke.
"Masalah ini sangat gawat, bagaimana bisa Grand Duke Wilayah Utara yang tengah berada dalam masa jayanya tiba-tiba meninggal," ucap Naruto dengan ekspresi seriusnya.
Sasuke menegakkan kepalanya, menatap Kaisar di hadapannya itu dengan tatapan sedikit lebih angkuh dari sebelumnya. "Saya khawatir Tiga Pilar Yang Mulia berhubungan dengan kasus ini, hal ini jelas akan menimbulkan masalah yang lebih besar."
Naruto tampak gelisah usai mendengar kata-kata yang Sasuke lontarkan. Laki-laki itu tak pernah memberi perintah kepada Tiga Pilar untuk membunuh Grand Duke Wilayah Utara di masa jayanya, saat kemakmuran menyelimuti daerah yang diselimuti salju itu.
"Aku akan menyelidikinya lebih lanjut," ucap Naruto membuat Sasuke menganggukkan kepalanya.
"Karena kematian Grand Duke Gemstone, putrinya pun mengambil alih sebagai kepala keluarga, Grand Duchess Emerald Haruno Sakura," ucap Sasuke membuat Naruto menegakkan kepalanya menatap Sasuke.
"Kudengar dia perempuan yang sangat cerdas, sepertinya Wilayah Utara akan baik-baik saja dalam masa kepemimpinannya," ucap Naruto sedikit bernafas lega setelah mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain's Revenge
FanfictionSakura si ahli strategi berkepala licik dan kejam memasuki Ibukota Kekaisaran Baston dengan skema rumit guna membalaskan dendamnya atas kematian saudari kembarnya yang mati digantung sebagai pemberontak kekaisaran yang menggulingkan kekaisaran sebel...