Karin menatap Sakura yang tampak begitu tenang, menantikan laporan tentang penyelidikannya di Istana yang ditugaskan oleh perempuan itu kepadanya.
"Sepertinya Kyubi dikurung kembali di ruang bawah tanah dengan segel yang lebih kuat. Saya tidak bisa masuk ke sana karena ruang bawah tanah dijaga ketat, kemungkinan jasad Nona Sakira juga ada di sana," jelas Karin sambil sedikit menundukkan kepalanya.
Sakura menatap Karin setelah perempuan itu menjelaskan tentang Kyubi kepadanya. Kyubi, makhluk mitologi yang menjadi alasannya menyelamatkan dan menempatkan Karin di sisinya.
Flashback On...
Sekitar tiga tahun yang lalu.Sakura berdiri dengan tenang, menatap jasad Uzumaki Karin di dalam peti mati yang terbuka itu. Sakura memperhatikannya dengan seksama, menyadari bahwa jasad itu masih utuh tanpa kurang sedikitpun padahal sudah dikubur dua tahun yang lalu.
"Ini aneh padahal 24 sampai 72 jam setelah tubuh manusia dikuburkan tubuh akan membusuk dari dalam. Sirkulasi darah telah berhenti, oksigen yang telah berhenti dan tubuh tidak bisa mengeluarkan kotorannya sendiri menyebabkan membran dalam sel pecah dan ditandai dengan keluarnya ruam dan bahkan darah melalui lubang-lubang tubuh. Enzim dari dalam sel akan menghancurkan lapisan tubuh dari dalam ke luar. Pada tahap ini, kulit akan lecet parah dan lapisan kulit akan melonggar." ucap Kakashi yang kebingungan ketika melihat jasad Karin.
"Sudah bertahun-tahun seharusnya ia sudah berubah menjadi debu," ucap Sasuke yang juga ada di sana memperhatikan jasad itu.
"Memang benar namun ada satu hal yang membuat tubuhnya belum hancur," ucap Sakura dengan tenang membuat Sasuke menatapnya.
"Apa itu?" tanya Sasuke.
Sakura menolehkan kepalanya, menatap Sasuke yang berdiri di sisinya. "Jiwanya yang belum pergi membuat tubuhnya tak hancur."
Baik Kakashi maupun Sasuke hanya bisa terdiam setelah mendengar penjelasan itu, menatap Sakura yang kemudian kembali menatap jasad di dalam peti itu. Sakura pun menyentuh keningnya yang terdapat tanda simbol spiral atau titik di dahinya yang disebut Urna hingga muncul garis hitam seperti akar yang menjalar dari tanda itu, menyebar ke tubuh, tangan dan kakinya.
Sakura mengulurkan tangannya, menyentuh kepala Karin hingga garis-garis hitam bagai akar yang menjalar itu menyelimuti tubuh Karin hingga Sakura memejamkan matanya.
Sakura membuka matanya perlahan, melihat sekelilingnya dipenuhi oleh warna putih. Sakura kemudian sedikit berjalan hingga ia menemukan Karin di sana, duduk sendirian dengan ekspresi yang penuh akan penyesalan.
Karin yang menyadari seseorang berada di dekatnya mendongakkan kepalanya, menatap Sakura dengan ekspresi terkejut. "S-siapa kau? Bagaimana bisa kau datang kemari."
"Ternyata benar jiwamu masih ada di sini Putri Kedua Uzumaki Karin." Karin terbelalak saat mendengar ucapan Sakura, begitu terkejut karena Sakura mengetahui dirinya.
Karin berdiri dengan ketakutan, menatap Sakura dengan siaga. "Siapa kau? Apa maumu kepadaku dan mengapa kau bisa tiba di ruang jiwaku?"
"Sudah bertahun-tahun berlalu sejak pemberontakan yang dilakukan adik laki-lakimu dan selama itu kau tak bisa melepaskannya, rasa penyesalan itu membuat kau tidak bisa pergi meninggalkan tubuhmu padahal semua anggota keluargamu telah pergi bahkan mungkin mereka telah terlahir kembali," ucap Sakura.
"Bagaimana aku bisa tenang jika mati seperti ini sementara Naruto memimpin Kekaisaran!!" Karin berteriak dengan marah membuat Sakura tersenyum miring.
"Aku suka amarah itu," ucap Sakura.
"Berikan amarah itu kepadaku dan akan kuberikan kehidupan padamu." Kata-kata itu membuat perempuan itu terdiam, menatap perempuan di hadapannya yang tersenyum miring kepadanya.
"Siapa kau sebenarnya?" Karin berucap dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan, tak tahu harus bereaksi seperti apalagi dihadapan perempuan misterius itu.
"Aku Haruno Sakura sang Emerald, pemilik Jiwa Pohon Kehidupan. Kau tahu aku bukan?" Penjelasan itu membuat manik ruby itu terbelalak. Sebagai seseorang yang mempelajari banyak mitologi ia tahu apa itu.
Jiwa Pohon Kehidupan adalah sebuah jiwa yang hanya akan muncul dalam perwujudan manusia dalam seribu tahun sekali. Pemilik jiwa itu mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan segala penyakit bahkan kutukan sekalipun. Namun setahu Karin pemilik jiwa itu sudah mati dimanfaatkan oleh adiknya, Naruto dalam pemberontakan yang ia lakukan.
"Benar, ada dua pemilik Jiwa Pohon Kehidupan," ucap Sakura seolah membaca apa yang Karin pikirkan membuat perempuan itu menatap tak percaya.
"B-bagaimana bisa?" tanya Karin tak percaya.
"Karena kami kembar namun saudara kembarku, Sakira Obelia lahir lebih dulu dibandingkan aku sehingga ia hanya memiliki separuh Jiwa Pohon Kehidupan di dalam dirinya sementara aku yang menanggung semua rasa sakit dan memiliki kekuatan jiwa itu yang sesungguhnya," jelas Sakura membuat Karin begitu terkejut, belum pernah mendengar hal itu dalam buku sejarah yang ia baca selama ini.
"Lalu mengapa kau menemui aku yang terjebak dalam keadaan mati namun masih hidup ini?" tanya Karin mendongakkan kepalanya, menatap manik emerald yang menatapnya itu.
Sakura tersenyum miring, ekspresinya tampak begitu dingin ketika ia menatap Karin di hadapannya. "Katakan apa yang kau ketahui tentang makhluk mitologi Kyubi."
Kata-kata yang bagaikan perintah itu membuat perempuan dengan helaian merah panjang itu bergetar, memundurkan beberapa langkah kakinya ke belakang. Manik ruby yang semula biasa-biasa saja itu juga ikut bergetar, menatap wajah dingin di hadapannya itu.
Perempuan itu ketakutan namun tatapan tajam di hadapannya itu jauh lebih menakutkan hingga rasa takut itu perlahan membuat lututnya lemas. Perempuan itu jatuh terduduk di tempat yang hampa itu sementara pemilik wajah dingin itu berjongkok di hadapannya, menarik dagunya dengan seringai yang menakutkan. "Kau takut?"
"M-makhluk itu," ucap Karin dengan bibir yang bergetar, mengingat kejadian di detik-detik terakhir hidupnya.
"Memberikan kekuatan kepada Naruto," lanjutnya membuat Sakura merubah ekspresinya, kembali menjadi ekspresi yang begitu datar.
"Setiap perjanjian yang dilakukan manusia dengan makhluk mitologi seperti itu bukankah selalu menuntut balasan?" tanya Sakura membuat Karin menganggukkan kepalanya.
Karin mendongakkan kepalanya, berusaha untuk tidak takut kepada Sakura dan mulai menatapnya. "Jiwa Pohon Kehidupan adalah bayaran dari perjanjian itu."
Sakura mengepalkan tangannya usai mendengar ucapan itu, sekarang ia memahami apa yang sebenarnya terjadi. Sakira memang pernah menulis surat mengenai Naruto yang mencintainya. Naruto memang mencintai Sakira namun ia harus membuat perjanjian dengan Kyubi dan mengorbankan jiwa Sakira. Namun masih ada hal yang membuat Sakura penasaran dan ia harus memastikannya.
Sakura menatap Karin yang terduduk di ruang hampa itu. "Jika aku memberikanmu kehidupan apakah kau akan tunduk kepadaku?"
Karin terkejut mendengar pertanyaan itu namun ia segera menjawabnya. "Jika tujuan itu adalah untuk mengakhiri kehidupan Naruto maka saya bersedia Nona."
Sakura menganggukkan kepalanya, menyentuh kepala Karin lalu mencengkram kepalanya begitu erat. Karin tampak kesakitan sampai ia memejamkan matanya namun ketika ia membuka matanya kembali, ia hidup kembali dengan tangan Sakura yang berada di kepalanya.
Flashback Off...
•••
To be continued
Signed with love from your beloved Bie, YourBie♡
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain's Revenge
FanfictionSakura si ahli strategi berkepala licik dan kejam memasuki Ibukota Kekaisaran Baston dengan skema rumit guna membalaskan dendamnya atas kematian saudari kembarnya yang mati digantung sebagai pemberontak kekaisaran yang menggulingkan kekaisaran sebel...