Chapter 34: Our Final Battle

1.2K 212 5
                                    

Kyubi mengamuk, mengeluarkan bola berwarna ungu kehitaman dari mulutnya dan melemparkannya ke sembarang arah dan menghancurkan bangunan-bangunan yang ada di sana.

Naruto dengan susah payah keluar dari reruntuhan bangunan, berusaha bangkit hingga dilihatnya Jiraya yang sudah tak bernyawa, tertimpa reruntuhan.

"Yang Mulia?" Suara panggilan itu membuat Naruto menolehkan kepalanya, dilihatnya Sasuke yang berdiri tak jauh dari sana.

"Jenderalku, bantu aku," ucap Naruto yang susah payah untuk berjalan menghampiri Sasuke namun laki-laki itu justru memundurkan langkah kakinya.

"Kenapa aku harus membantumu?" tanya Sasuke membuat Naruto terkejut mendengar pertanyaan itu.

Naruto buru-buru menggelengkan kepalanya, berpikir jika Sasuke tak ingin menolongnya karena ia akan menyakiti rakyat. "Tidak Jenderal, itu tidak benar. Sakura Obelia melepaskan Kyubi dan ingin menghancurkan Baston karena dendam kepadaku."

"Benarkah?" Sosok Sakura Obelia yang Naruto sebutkan berdiri tegak di antara mereka bertiga, membuat Naruto menunjuknya.

"Dia Jenderal, dia!!" ucap Naruto.

Sebuah tawa kali ini terdengar dari bibir sang Sakura Obelia hingga dalam hitungan detik ia berubah kembali menjadi sosok Karin. Kali ini sapphire biru Naruto terbelalak. "Kakak."

"Halo Adikku tercinta," ucap Karin mengangkat satu tangannya, menyapa Naruto dengan ramah bersama senyuman lebarnya.

"Bagaimana Kakak bisa hidup?" tanya Naruto dengan tidak percaya, tidak percaya sosok kakak perempuannya berdiri tegak dihadapannya padahal ia sudah membunuhnya.

Karin menolehkan kepalanya, menatap ke Kyubi yang sedang berhadapan dengan Sakura. "Kenapa? Karena kau membunuhku dengan kekuatan makhluk itu?"

"Berani-beraninya!!" Naruto menarik pedangnya, mengarahkannya di depan wajah Karin.

"Mau sampai berapa kali pun, akan kubunuh Kakak!!" teriak Naruto dengan amarahnya disaat Karin tersenyum sinis.

Sasuke mengeluarkan pedangnya, menangkis pedang Naruto membuat Naruto terkejut, menatap laki-laki yang amat setia kepadanya itu berbalik melawannya. "Apa yang kau lakukan Jenderal Raiden?!"

"Jenderal Raiden? Tampaknya kau belum benar-benar mengetahui siapa aku," ucap Sasuke dengan suara datarnya hingga ia berdiri di sisi Karin.

"Apa maksudmu?" ucap Naruto yang tidak mengerti, menatap Sasuke di hadapannya dengan mata yang melebar.

Sasuke menolehkan kepalanya, menatap Karin sejenak. "Pergilah, bantu Kakashi dan lindungi Grand Duchess."

"Baik Yang Mulia," ucap Karin sembari membungkukkan kepalanya lalu melompati reruntuhan menuju Sakura yang sedang bertarung dengan Kyubi bersama Kakashi.

"Hei, siapa kau sebenarnya!!!" teriak Naruto yang mulai merasa aneh karena sang kakak justru patuh kepada Sasuke.

Sasuke tersenyum miring bagaikan iblis, menatap sosok manusia hina di hadapannya itu dengan manik onyx hitam kelamnya yang setajam elang. "Uchiha Sasuke."

"Uchiha Sasuke?" Naruto menyebutkan kembali nama yang baru saja Sasuke sebutkan hingga matanya terbelalak, menyadari jika laki-laki di hadapannya itu memiliki marga keluarga Kerajaan Navier.

"Bohong!! Kerajaan Navier tidak memiliki pangeran lain selain Uchiha Itachi," ucap Naruto yang kembali mengarahkan pedangnya di depan wajah Sasuke kali ini.

Sasuke menundukkan kepalanya hingga sebuah tawa terdengar, tawa yang amat mengerikan, tawa yang membuat orang yang mendengarnya bisa berdidik takut.

Sasuke mendongakkan kepalanya, menatap Naruto di hadapannya. "Karena itu sebaiknya kau tahu siapa lawanmu brengsek!!"

The Villain's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang