Machiavelli mengirimkan 'Sang Pangeran' ke Lorenzo De' Medici, sebagaimana Abu Bakar Ba'asyir mengirimi SBY sepaket: 'Tadzkirah' - Jilid I, dan 'Tadzkirah'- Jilid II. Aku hanya mengirimimu bouquet bunga.
Apa hakikat di balik waktu? Jaman adalah roda-roda, seperti ketamadunan yang telah lekang. Aku hanyalah penakik getah yang mati dikoyak-moyak inyiak balang. Di atas mimbar, penghulu memekik, "inyiak alah gilo, inyiak alah gilo". Seisi dusunpun setakat lamun mengamini sang alkemis bak tajuk kitab Paulo Coelho.
Entah hanya histeria massa atau obsesional kolektif. Inyiak mabuk dan masuk ke dekap jeruji disebabkan sikapnya yang subversif. Ia cuma protes soal hutan, dahal, pesan-pesan yang cenderung mendobrak kemapanan dan menggelorakan budaya perlawanan. Seperti punk, atau kultur hip hop dan thug life di pantai barat. Seperti Tupac yang disalib sebelum ia wafat. Aku akan (bangkit dari) mati, sebagaimana yang Makaveli tulis di "The 7 days Theory."
Aduhai, kau, yang bertahmid di balik sungkem kepada ayah baptis. Machiavelli hanya pura-pura mati. Di secangkir rosella, aku menyeruput kau. Aku menyeruput wangi darah di setangkai pisau, di setangkai "mahyaya - mamati" yang dihubungkan "wau".
(2022)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA GENESIS - DIASPORA DALAM FAJAR ROMANSA
PoetrySebuah antologi puisi yang belum rampung dan masih akan berlanjut sampai mencapai genap 50 butir sajak nantinya (sementara 44 sajak dulu). Sedang malas menulis deskripsi, mungkin akan aku sunting lagi nanti. Silahkan, semuanya - selamat menikmati! T...