Planet pecah di pupil matamu yang terkatup oleh daya ledak rindu. Kau pejamkan kata bagai kabar kala Richard E. Byrd mengepakkan sayap menyeberangi Amerika Kecil, ke seberang jantung tanda tanya - ke seberang tembok cinta.
Kekasihku,
sinar di ujung garis matamu bintang jatuh di langit timur wajah lugumu, ia mencurahkan air yang membasuh jejak-jejak kabut, pada lantai cakram dan pada bintang-bintang yang terapung di laut dalam. Bulan dan Matahari menjelma Yin-Yang. Kau, tanah maktub yang ditumbuhi pohon rindang.Kekasihku,
Aku melihat ke dalam matamu: Big Bang. Kau ledakan waktu yang membeku. Aku duduk diam mengelus langit-langit kubah di atap kepalamu. Jari-jariku menyisir rahasia dalam bagai deep freeze. Seperti zaman-zaman di album The Trees. Seperti kurva pada titik iris di antara epikuris dan esoteris.Ah, kau. Aku mencintaimu seperti galau sewaktu kau menciumku takzim, secara empiris, dan penuh racau. Dan kita berkicau panjang di ranjang rancau.
(2022)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA GENESIS - DIASPORA DALAM FAJAR ROMANSA
PoezjaSebuah antologi puisi yang belum rampung dan masih akan berlanjut sampai mencapai genap 50 butir sajak nantinya (sementara 44 sajak dulu). Sedang malas menulis deskripsi, mungkin akan aku sunting lagi nanti. Silahkan, semuanya - selamat menikmati! T...