Fast Times at Ridgemont High adalah sejarah di pucuk akhir peradaban Gen X. Aku punya lelucon tentang tax, tetapi hanya 1% yang kan mengerti. Kemudian Gen Y bertanya, "Why?". Sebab kalian menuhankan 'Ye' secara alay. Mengapa film dewasa disebut film biru? Mengapa di Jepang disebut film pink? Kepalamu hujan yang turun di atap genting. Telingaku segentong drum yang menampung tetes-tetes pertanyaan yang tidak penting.
Mungkin bagimu, Tuhan: seorang wanita yang terlalu lama bersolek sebelum tiba di Jerusalem. Seperti Kristiani ke ordo Templar, atau muslim ke Sultan yang harem. Kau berkaca di air keruh. Apa bedanya dengan yang berteriak "Deus vult! Deus vult!", sebelum menyeru "Bunuh!". Mungkin kau hanyalah si haus darah, yang gemar menghisap penis. Maka aku, Mehmed, yang memenggal kau di Danau Snagov. Sebelum kebenaran meledak, seperti Vans setelah Fast Times at Ridgemont High meletup bak bom molotov. *glitch*
: "come with me, hail marry, .. run quick see! ... La lala la dada dada".
Maka, "Papa, aku menulis sajak-sajakku seperti kau melukis Dada!"
(2022)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA GENESIS - DIASPORA DALAM FAJAR ROMANSA
PoetrySebuah antologi puisi yang belum rampung dan masih akan berlanjut sampai mencapai genap 50 butir sajak nantinya (sementara 44 sajak dulu). Sedang malas menulis deskripsi, mungkin akan aku sunting lagi nanti. Silahkan, semuanya - selamat menikmati! T...