Waktu seperti benang yang kita rajut dan menjadi apa saja yang kita ingin, entah itu sarung — entah itu selendang. Seperti amba dengan titik, di atasnya kau membatik.
Kau menukil canting dari tembaga bermalamkan mantra — kau lesatkan di padang-padang, dan jadilah ia sebongkah senja. Pada desir yang terkatup di mega-mega, hanya dwipa.
: Hanya karang, pasir, tebing dan pohon kelapa. Kemudian kita berenang ke samudera.
(2022)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA GENESIS - DIASPORA DALAM FAJAR ROMANSA
PoetrySebuah antologi puisi yang belum rampung dan masih akan berlanjut sampai mencapai genap 50 butir sajak nantinya (sementara 44 sajak dulu). Sedang malas menulis deskripsi, mungkin akan aku sunting lagi nanti. Silahkan, semuanya - selamat menikmati! T...