maaf dan selamat jalan pahlawanku

78 9 0
                                    

Hari ini tepatnya tanggal 5 oktober 2021 jenazah mama berhasil dikuburkan pada waktu 10.30.

"mama, jeff janji bakal jagain kak aya sama adek adek" ujar jeff sambil mengelus nisan sang ibunda tercinta.

"turut berdua cita ya rei" jeya memeluk tubuh sang teman.

Semua kenalan keluarga kecil itu datang termasuk teman dan guru, rekan kerja mama sendiri dan rekan kerja jeff.

Ketiga kakak reina terus menangis sedih, mereka belum bisa merelakan sang ibu untuk pergi meninggalkan anak anaknya.

"ayo kita pulang, masih banyak yang harus kita kerjain dirumah, ini semua takdir, kalian harus iklashin mama kalian. Kalo kalian gini terus nanti malah bikin mama kalian ikut sedih" ajak tante gita, adik dari mama.

"iya, rin.. Ayo pulang" jeff mengendeng tangan rina untuk kembali pulang kerumah.

"enggak! Rina mau nemenin mama.. Hiks.. Ma -mama pasti kesepian kalo rina pulang.." rina berusaha mengucapkan kalimat panjang itu, suaranya terdengar lirih bahkan bibirnya bergetar hanya karena kalimat itu.

"udah ayok kita pulang, kalian kaya gini ga bakal bikin mama hidup lagi!"

Deg

Reina berhasil membuat semua terdiam dengan perkataan-nya, tidak ada satupun air mata yang reina keluarkan hari ini.

Mengapa bisa? Apakah dia tidak menyayangi mama?.

"rei.. Kamu ga boleh ngomong gitu nak" ucap bunda naren.

"bener kan? Kalian nangis nangis sampe ga mau pulang pun ga bakal bikin mama bangun dari kuburan ini, asal kalian tau, mama bakal ga tenang kalo kalian gini. Ini malah bikin mama menderita! Kalain gini malah bikin mama ga bisa pergi dengan tenang" ujar reina lalu pergi meninggalakan semua orang yang berada dipemakaman mama.

"han, reina ga nangis samsek?" bisik haikal kepada reyhan, reyhan hanya menggeleng sebagai jawaban.

"yaudah, ayo kita pulang aja" jeff menarik tangan lentik rina berusahan mebuat sang adek terbangun mepas pelukan kepada batu niasan mama.

Bruk

Rina kembali pingsan, sudah terhitung 4x ia pingsan akibat terlalu banyak menangis.

Darren menggendong tubuh rina untuk di bawa pulang.

Reina masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintunya, ia merasa ada rasa sesak dan sakit pada dadanya.

"mama.. Ma -maafin rei ma.. Hiks.. Maaf karena rei.. Udah hiks bentak kakak.. Maaf j -juga hiks karena rei ga nepatin janji rei b- buat ga nangis" gumam reina, terdengar isakan dari sang gadis.

Mengapa sangat sakit?

Biarkan dia menangis tersedu sedu hari ini.

"sakit.." ujar reina sambil memukul kepalanya.

Bukan kepala atau badanya yang terasa sakit namun hatinya.
Orang yang selalu ia sayangi sekarang telah pergi.

Tok tok tok

Suara ketukan yang membuat reina mengusapkan air matanya, dan membukakan pintu kayu itu.

"kamu nangis?" tanya jeff kepada reina.

Reina menggeleng, sungguh dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan semua orang sekarang.

"jangan bohong, abang tau" jeff dengan sigap memeluk tubuh kecil sang adik dengan erat.

Seribu Bintang !¡ Winter Aespa✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang