"hidup itu ga harus bahagia kak, cukup nikmatin aja. Takdir kita udah diatur sama yang diatas" ucap reina sambil memeluk erat tubuh sang kakak.
"tapi rei, kakak ga bisa kehilangan orang yang paling kakak sayang apalagi orangnya itu mama" ucapan rina...
Selepas mereka bermain di kedai mang ojan, mereka langsung pulang ke rumah masing masing. Lily memilih pulang bersama jina saja karena ia kapok dengan reina yang membawa motor ugal ugalan walau di jalan sepi.
Jadi sekarang reina hanya pulang sendiri, dia tidak di temani yang lain karena dia memilih untuk pergi ke kantor polisi sebentar.
"weisss gilak ecek juga lo rei" puji tama pada reina.
"ecek?" bingung reina.
"maksudnya kece, gue balik biar menimbulkan kata baru awokawokawok".
Reina hanya beroh lalu pamit kepada mereka semua untuk pulang, ia memilih melewati jalan yang jauh tapi ramai daripada dekat tapi di ikuti anak anak fulpo.
Fulpo lebih beresiko, pikir reina.
Dia mengandarai motor nya dengan damai, sesekali melihat spion untuk sekedar mengecek apa ada yang mengikuti nya lagi atau tidak, ternyata tidak.
Mata nya terlihat memandang ke sana ke mari saat melihat banyak nya orang di alun alun, dia berpikir bahwa mungkin karena ini malam minggu jadi banyak orang.
Tapi ternyata salah, segerombolan orang itu adalah alumni anak fulpo, dimana mereka yang mengingat betul bentuk dan warna barang atau kendaraan yang anak neo punya.
Pandangan mereka langsung beralih, yang awalnya berhadap hadap an sekarang meneliti motor yang reina bawa.
"mampus!!" batin reina.
Mereka yang tau itu adalah motor ayjenasya langsung bergegas menyusul nya.
Jangan tanya lagi bagaimana detak jantung ayjenasya saat itu, tentu berdebar debar.
"sialan, gimana bisa gue malah ketemu mereka semua setann?! Mau gak mau ambil jalur c" umpat ayjenasya.
Dia membelok kan motornya sekitar pasar sepi, untung kecepatan motor itu bisa di ajak kerja sama.
Untuk menghindari para alumni anggota fulpo, dia nekat mengganti pakaian nya. Syukur dia memakai pakaian dobel, dia langsung meninggal kan motor berserta baju nya di sana dan berpura pura seolah dia bukan ayjenasya.
Beberapa anak fulpo melihat ayjenasya, untung mereka tidak melihat wajah nya. Dan mereka sama sekali tidak menyadari jika itu adalah ayjenasya yang mereka incar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
