kalung sabit

28 6 3
                                    

Rasa tawar dari americano itu memenuhi mulut mungil reina yang masih sibuk memikirkan pembunuh yang sedang polisi incar dari bulan bulan lalu, ia berpikir bagaimana jika orang itu benar benar orang terdekat mereka? Ahh memikirkan itu sungguh sangat buruk.

"hey sweetheart, gimana hari kamu hm?" suara berat itu menyapa telinga reina, terdapat tangan kekar yang melingkar tepat dipingang nya.

"maaf sekarang aku jarang ngabarin kamu kita juga jarang ketemu" ujarnya sambil menyenderkan dagunya dipundak reina.

"ahh, aku tau kaka sibuk. So it's okey" jawabnya sambil mengelus otot tangan milik dito.

Sedikit tersentak kala tangan lentik nan lembut itu menyentuh tangannya, dapat reina dengar jika dito meneguk ludahnya dengan kasar.
Lantas dengan cepat reina menghentikan jarinya yang sedari tadi mengelus punggung tangan milik dito.

Suasana cangung kembali terisi oleh pasangan itu.

"ekhm-!!"

Reina dan dito sontak langsung menoleh pada sumber suara.

"kalo mau romantisan jangan disini to, gue jomblo-!!" sindir jia kepada dito, sementara zoe hanya tertawa melihat ekspresi kaget dari dito dan reina.

"makannya ji, cari pacar" ledek dito sambil terus mengeratkan pelukan pada pingang reina.

"maunya sih gitu, tapi mas crush udah punya pacar" jawab jia sambil tersenyum tipis.

"aduh buset nt kadang kadang nt, tikung lah ji" kalimat zoe ini membuat mereka semua tertawa termasuk jia.

"niatnya sih gitu zo, semoga aja bisa sih hahaha"

"duluan ya" ujar zoe lalu pergi bersama jia menuju ruang pak galih.

"tot, anjing! Kalo mau manjah manjah jangan disini anjing, mata suci gue ternodai!!" suara lantangan reva membuat mereka berdua tertawa ringan lalu melepaskan pelukan itu.

"gue ada rev, ama gue biar ga kesepian awokawok" ujar evandra dengan barbar nya membuat reva melotot.

"heh kuntul! Tai lo ya!!" sahut reva sambil mencubit perut kotak kotak milik evandra.

Ahhh secara tidak langsung reva memegang perut evandra, kan? Hahaha.

🕊

"gue stres banget, lama lama gue gila gara gara ni kasus ya anying" gumam mia sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Tok tok

Suara ketukan meja mengalihkan perhatian mereka, si tua bangke dateng lagi!

"kalian belum selesi? Apa kita tutup aja kasus ini?" tanya pak kepala karena pusing para anggota nya tidak ada kemanjuan.

"jangan pak, aing greget banget! Kita usaha lagi lebih ekstra!!" seru tama.

"kalian ini ya! Saya ikut serta deh, lama!!" ujar pak kepala sambil menekan kata 'lama' yang dia gunakan untuk menyindir para anggotanya.

"yuhuu~ inpo inpo!" sorak hanna sambil membawa anak sd ke kantor.

"han?! Lo nangkep bocah??" tanya maves heboh.

Seribu Bintang !¡ Winter Aespa✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang