pulang sendiri apa mau diantar?

22 6 3
                                    

Suasana cerah tetap terlihat mendung kala melihat suami nona bae yang sedari malam meninggis tak rela jika istri tercinta-nya pergi meninggalkan nya.

"mana janji kamu sayang? Kata kamu kita bakal tetep sama sama dan hidup bareng walau kita ga Punya keturunan."

"ayah.. Maafin zy, seharusnya zy ga ninggalin ibuk sendiri dikantor." ujar lizy menyesal.

Keduanya berpelukan bak anak dan ayah. Suami nona bae menepuk nepuk punggung rekan kerja istrinya yang sudah mereka anggap anak sendiri.

"bapak, saya turut  berdukacita." ujar mama lizy.

"ahh iya, terimakasih bu sudah mau datang ke acara pemakaman istri saya." balasnya.

🕊

"kami ijin pulang ya tuan, sekali lagi kami turut berduka cita." ujar reina sambil menunduk kan kepalanya.

"iya nakk, hati hati dijalan ya."

Semua perpamitan kepada suami nona bae dan pergi meninggalkan rumah duka tersebut.

🕊

"halo mek." sapa reva pada reina yang baru saja sampai.

"cangkem mu!" evandra menoyor kepala reva dengan keras hingga reva sedikit oleng ke samping.

"kalian berdua sama aja!!" ucap reina sambil menatap keduanya dengan malas.

"hooh tenan." sambung nakala tiba tiba.

"rei, gue boleh nginep dirumah lo ga? Dirumah gue bokap nyokap lagi kelahi, cuman 1 malem ini doang kok. Besok paginya gue langsung pindah soalnya sepupu gue balik besok pagi." bisik nakalla.

Reina mengangguk antusias dan langsung mengiya kan permintaan nakalla dengan senang hati.

"rei." panggil dito yang ternyata sedari tadi berdiri didekat mereka berempat.

"kak!" panggil reina dan langsung mendekat ke arah dito.

"loh, kakak kenapa pipinya?" tanya reina sambil menunjuk ke bagian pipi yang tertutup plester.

"ohh tadi malem ke gores hehehe."

Reina hanya ber-oh saja dan kembali bersiap siap akan pergi bersama tim menuju rumah sakit autopsi yang nona bae dan lizy tempati.

"siap all??" tanya salah satu dari mereka basa basi.

"siapp!!" ujar semua dengan kompak.

Ternyata ditengah jalan turun hujan yang lebat membuat orang yang menjadi supir mobil tim agak kesulitan.

35 menit berlalu, mereka sampai pada rumah sakit autopsi yang banyak sekali polisi disana.

"dekt saya ijin meliput ya?" ijin reina kepada jisnu, jisnu hanya mengiyakan saja ucapan reina asalkan tidak membuat onar.

Tim menyiapkan barang barang mereka dan menyiapkan diri mereka bersiap untuk merekam.

"pembunuhan kembali lagi terjadi pada rumah sakit autopsi **** polisi menduga jika pelaku adalah orang terdekat mereka. Korban yang berstatus sebagai dokter autopsi meninggal pada pukul 02.09 dini hari, polisi menghimbau masyarakat agar usahakan tidak keluar pada malam hari sendiran untuk keamanan bersama."

"baik permirsa bisa kalian lihat jika jendela kantor tersebut terbuka, dektetif dan polisi berkata bahwa pelaku melarikan dan masuk melewati jendela."

"bagaimana kejadian pada malam itu nona lizy?" tanya reina kepada lizy.

Lizy meneguk saliva nya.

"s-saya.. Pada saat itu jam menunjuk kan pulul 02.00, awalnya kami berniat pulang lebih awal karena korban ingin merayakan hari pernikahan-nya tapi ternyata kita harus lembur dan berdiskusi agar malan besok saja perayaan-nya. Saya ijin kepada korban agar pulang terlebih dahulu, namun kunci mobil saya tertinggal jadi saya balik lagi untuk mengambil kunci. Dan disitu lah saya melihat jika korban sedang ditusuk tusuk, saya lari meminta bantuan. Sebelum itu saya sempat tertangkap tapi saya berhasil lolos dengan bantuan pulpen kerja yang saya bawa kemana mana." jelasnya.

Seribu Bintang !¡ Winter Aespa✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang