Rahasia

26 6 0
                                    

Ada 1 hari reina ijin kepada atasannya untuk cuti, tentu dia masih menemani ibu reyhan yang masih terus terus an menangis tak terima.

"ma, makan ya." bujuk papa reyhan.

Tante dara terus menggelengkan kepalanya dan juga terus menyebut nama anak kebangaan-nya.

"mama liat! Han bikin ini, bagus kan?" ujar reyhan saat dirinya masih berumur 5 tahun.

Reyhan menujukkan gambar yang ia buat, gambaran itu tampak sangat hancur jika di lihat lagi. Tapi bagaimana bisa seorang ibu mematahkan semangat anak tercintanya?

"bagus bangett, han pinter." puji dara sembari mengusak-usak rambut putranya.

"papa pulang!" seru papa sambil melepas sepatu yang ia kenakan.

"PAPA!! han kangen papa.." papa hanya tertawa ringan lalu menggendong si kecil yang sedang memeluknya.

Dara menatap interaksi anak dan suaminya kini tersenyum, jarang jarang dia dapat melihat momen ini. Biasanya suaminya akan pulang larut malam dan tidak sempat bermain bersama anak tunggalnya itu.

"tumben banget mas rangga pulang cepet." ujar dara, dara menata menu makan malam keluarga kecilnya dimeja makan.

"iya, lagi ga ada lembur."

Mereka menyantap makanan sendiri sendiri dengan penuh ceria, reyhan terus terusan tersenyum. Dirinya amat sangat bahagia jika bisa berkumpul seperti ini.

"han, makan yang bener!!" tegur dara.

"iya mama."

"gimana kalo malem ini kita pergi jalan jalan?" tawar rangga, istri dan anaknya sangat setuju akan tawaran yang ia berikan.

🕊

"ma ayo naik ituu." tunjuk reyhan kepada salah satu permainan di pasar malam ini.

Suasana malam hari ini sangat ramai, banyak anak muda yang sepertinya juga sedang berkencan.

Hari ini merupakan hari sepesial untuk keluarga kecil ini,, mereka dapat tertawa bersama dan berkumpul bersama dengan lengkap.

"pa ayo beli es krim" rengek reyhan kepada papanya.

"iya iya."

Rangga menggedong tubuh si kecil menuju grobak es krim yang ada disana. Reyhan cukup lama memilih lantaran banyak rasa yang menerik baginya.

"han mau yang mana?" tanya rangga memastikan.

"mau yang cokelat." penjual es menggangguk kala mendengar pesana anak umur 5 tahun ini.

Tidak butuh waktu lama es yang reyhan pesan sudah di berikan kepadanya, rangga memberikan uang 20 ribu kepada penjual es tersebut.

"ini pak kem-" belum sempat menyelesaikan perkataan-nya rangga langsung menolaknya dengan halus "kembalian-nya buat bapak aja gapapa."

"aduhh pak terimakasih ya pak semoga keluarganya sehat selalu dan dimudahkan rezekinya." ujar penjual es tersebut.

"aminn, semoga bapak juga ya pak." keduanya saling melempar senyum.

"papa kenapa papa ga ambil kembalia-nya? Kan bisa buat dibeli lagi." pertanyaan polos tersebut berhasil keluar dari bibir kecil anak rangga.

Rangga tersenyum tipis sebelum dia mengatakan "kalo kita lagi ada lebih uang dan ngeliat ada yang sedang kesusahan kita harus bantu supaya kita dapet pahala. Tapi han juga harus melihat kondisi, tidak semua penjual harus kita berikan uang lebih. Jadi nanti han kalo udah besar jangan sombong dan pelit sama orang orang ya sayang." jawab rangga.

Seribu Bintang !¡ Winter Aespa✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang