cuman iseng katanya

33 6 0
                                    

Embun di pagi hari membasahi dedaunan, burung berkicau bagai lagu suasana hangat dipagi hari membuat semangat para pelajar sekolah.

Bruk

"ouch shibal!" umpat kia dipagi hari saat dirinya terpeleset kulit pisang.

"aiss ini siapa yang buang sampah sembarangan? Bikin orang celaka aja" gumam kia lalu membuang kulit pisang itu ke tempat sampah.

Baru saja berjalan beberapa langkah kia kembali mengumpat kala ada yang dengan bar bar-nya menabrak dia dari samping kerena kondisi jalan yang amat licin.

"ck, HEH LO BISA BAWA SEPEDA GA SIH? SERAGAM GUE JADI KOTOR!" teriak kia sambil berdiri dan mengusap usap seragam sma nya.

"sorry sorry, gue ga sengaja hehe" jawab orang itu.

"eh? Lo anak yang waktu itu kan?" ujar pelaku sambil meneliti wajah kia.

"hah? Daren?" batin kia sambil mengamati wajah daren.

Benar! Itu benar daren!

"sekarang kita ketemu lagi, azkia ruani?" daren mengangkat satu alisnya.

"kok bisa tau nama gue?" heran kia.

"lo sering bolos ya?" bisik daren padahal masih bisa terdengar jika kia agak sedikit mendekat.

"dih so tau!" elak kia.
"jawab dulu tau dari mana?" sambung nya.

"di papan nama lo ada azkia!!" geram daren sambil menunjuk papan nama kia.

"ohh gitu" ujar kia.

"mingir lo bocil cebol! Mas ganteng mau lewat!"

Kia berdecak meremehkan saat mendengar kalimat daren, tapi dia akui daren memang sudah tampan sejak dulu.

🕊

"reva, ayo makan" ajak reina sambil menata lauk pauk diatas meja.

Sementara reva? Dia hanya diam sambil melamun ke arah jendela yang bertepatan dengan danau, tatapan-nya kosong.
Reina mendekat, menatap wajah temannya dari samping. Cantik, hidung mancungnya terpampang jelas bisa membuat siapa saja terpesona.
Termasuk orang bejat itu.

"reva, ayo makan" kalimat itu terus reina ulangi hingga 3 kali, rasanya tak kalah beda dengan situasi yang ia alami dahulu.

Reva hanya berdiam diri, murung, dan selalu tidak fokus membuat reina harus bersabar. Tapi ini merupakan hal yang biasa bagi reina dahulu, aya selalu mengamuk sampai sampai dia mati karena gila.

Benar bukan?

"gue mohon lo tinggal sama gue ya rei" ujar reva dengan mata sayu.

Reina menganguk, setuju dengan permintaan reva.

Ting

Suara notif ponsel reina terdengar, sambil menunggu reva mau makan dia membuka notif itu.

Ahh, om tian.

Ahh, om tian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seribu Bintang !¡ Winter Aespa✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang