dia siapa (?)

46 8 6
                                    

Setelah andhira berhasil mengambil data dirinya ia segera pulang dengan cara teleportasi agar lebih cepat.
Ia hanya perlu menepuk tangan sebanyak dua kali sambil memikirkan tujuan tempat yang ingin ia datangi.

"Dari mana lo?" suara reina tiba tiba terdengar membuatkan sedikit agak panik.

"Cari udara seger kak, kenapa?" dengan polosnya reina percaya apa yang andhira ucapkan.

"Kita makan bareng yuk udah lama ga makan berdua diluar" andhira hanya mengangguk sebagai tanda setuju "gue mau ngambil tas dulu kak" ucap andhira lalu masuk ke dalam kamar nya.

Padahal dia hanya ingin menaruh data dirinya agar reina tidak curiga.

"Dhir gimana sama cowok lo?" tanya reina basa basi.

"Ya gitu, aneh" karena melihat raut wajah andhira yang berubah, reina hanya mengangguk angguk saja sepertinya masalah percintaan anak SMA ini cukup rumit.

Hanya membutuhkan waktu 23 menit saja mereka sudah sampai di restoran yang baru baru ini buka dan banyak mulut yang bilang jika makanan direstoran ini sangat enak.

"Selamat datang kak, mau pesan apa ya?" tanya pelayan kepada dua gadis yang baru saja duduk.

"Saya mau pesen nasi goreng sama chicken nuggets buat minumnya saya mau jus alpukat, lo mau apa dhir?" pelayan tersebut langsung mencatat pesanan reina.

"Saya mau daging sapi tapi jangan mateng mateng ya kak jangan krispi juga minumnya saya mau air putih aja" reina dan pelayan sedikit merengut kan dahi mereka saat mendengar pesanan andhira pada bagian 'jangan mateng mateng dan jangan krispi juga' tapi keduanya langsung berfikir jika selera orang berbeda beda.

"Aneh banget lo akhir akhir ini, biasanya lo bakal marah kalo ga krispi" ucap reina spontan.

Selang beberapa menit makanan yang mereka pesan tiba pelayan yang mengantar makanan itu membungkuk dengan senyuman ramah.

"Selamat menikmati!" seru pelayan.

"Terimakasih."

Mereka berdua makan dengan lahapnya, tanpa merek sadari ada yang sedang menatap mereka di balik payung putih.

"Reina?" reina menoleh ke arah sumber suara ternyata itu adalah mahen dan jina.

"Anjir kaget gue! Udah lama banget ga ketemu kalian'' seru reina sambil menghamburkan pelukan kepada jina.

"Lo udah beranak rei?" tanya mahen dengan sambil menatap andhira yang berada di kursi nya menyantap makanan.

"Si anying! Belom lah dia anak dari om tian" jina dan mahen hanya ber-oh saja.

"Ni bocah auranya beda amat dah pucet lagi mirip setan beneran" batin mahen.

Andhira berdecak kecil saat mendengar mahen yang membatin nya. Ya, mereka berdua masih saling bertatapan saat mahen membatin andhira makan dari itu lah andhira dapat mengetahui isi pikiran lawan bicaranya.

"Gue ke sana yo rei" jina menunjuk meja paling pojok dan reina hanya mengangguk saja.

Setelah makanan kedua nya habis, reina segera menuju kasir dan membayar semua total makanan yang mereka makan.

"Terimakasih datang kembali ya kak!" reina tersenyum menanggapi ucapan kasir itu.

Andhira terlebih dahulu keluar dari restoran tersebut dan hendak menuju mobil, tapi mata nya tak sengaja melihat samudra yang sedang berjalan sambil bergandengan tangan dengan relitta.

Tangannya mengepal kesal dan bola matanya mulai memerah "tunggu aja kalian" gumam andhira sambil menatap keduanya.

"Andhira! Lo ga mau masuk?" tanya reina sambil membunyikan tlakson mobilnya.

Seribu Bintang !¡ Winter Aespa✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang