kesepakatan

19 6 0
                                    

Selepas andhira pergi meninggalkan ayumi dan huga, andhira lantas pulang. Tanpa disangka ternyata ayumi dan huga mengikuti andhira, guna mencari tau tempat tinggalnya.
Entah mengapa andhira sama sekali tidak sadar, sempat ia nenenggok ke belakang tapi tidak ada apa apa.

Tok tok tok

"kak, kak rei" panggil andhira sedikit berteriak sambik terus mengetuk pintu.

Itu kabiasaan? Padahal ada bell rumah..

Merasa tidak ada jawaban ia langsung membuka pintu rumah reina, ternyata tidak dikunci.

🕊

"gimana keadaan lo rev? Sehat?" ujar reina sambil mengusap punggung tangan reva dengan halus.

"iya, lo sendiri gimana rei? Ada apa kemarin?" tanya reva penasaran.

Reina tersenyum lalu menggeleng "gak papa, maaf ya kemarin gue tinggal lo, ada sedikit masalah kemarin".

Reina membawa reva menggunakan kursi roda menuju taman.
Mereka berbincang singkat sambil menyuapi reva makan.

"makan yang banyak bub".

Setelah selesai semua, reina memutuskan untuk segera pulang karena jujur saja. Badan nya yang semula sehat bugar menjadi berat dan lesu.

35 menit berlalu, reina sampai pada garasi rumahnya. Alangkah terkejutnya dia kala melihat ada dua orang yang langsung menarik nya selepas keluar dari mobil.

"heii!!" pekik reina kaget, ia berfikir bahwa dia akan di culik namun ayumi memberi isyarat agar diem dengan jari telunjuk pada mulutnya.

"saya gak apa apain anda, saya mau bicara dan ada keperluan dengan anda" ujarnya.

Reina dibawa oleh ayumi dan huga menuju minimarket dekat daerah itu, reina tampak kesal mendapat perilakuan seperti itu apalagi dengan konsisi fisik nya yang sedang tidak enak.

"hahh, apa mau kalian?!" tanya reina ketus.

"anda siapanya andhira ya?" tanya huga basa basi.

"dia keponakan saya, kenapa? Apa dia membuat masalah dengan kalian?" tanya reina terus terang.

Ayumi dan huga bertatapan sejenak lalu mengangguk.

"sebenarnya dia bukan manusia".

Kalimat itu tentu saja membuat reina langsung terkekeh, jaman sekarang masih ada orang yang percaya akan hal mistis seperti itu? Sungguh lelucon.

"hei nak, apa kalian terlalu banyak membaca komik?" ucapnya dilanjut kekehan kecil.

"shit! Maaf ya, kita gak punya waktu buat baca komik!" tegas huga pada setiap katanya membuat reina berhenti terkekeh geli.

"kita jujur! Anda harus percaya!! Jika tidak, coba anda ingat ingat hal ganjil yang pernah alami saat bersama dia!" kini ayumi mencoba meyakinkan reina.

Reina sejenak berpikir, tak ada salahnya juga mencoba msngingat ingat kan? Pada akhirnya reina mengucap kata "oh!".

Raut wajah ayumi dan huga berubah menjadi sanggat penasaran akan pernyataan reina.

"kenapa sih? Kepo amat" keduanya langsung memasang raut wajah hambar membuat reina kembali terkekeh geli.

"oke sorry, jaid ada saat di mana saya dan andhira makan bersama tapi dia tidak memakan bawang, padahal jika di ingat ingat dia sanggat suka bawang goreng" ujar reina membuat semangat ayumi dan huga terpancar lagi.

"lalu?? Apa ada lagi?" kepo huga.

"nanti dah, ngantuk".

Ayumi berdecak pasrah, jika orang ini bukan sumber informasi mereka, ayumi akan memukul nya dengan penuh tenaga.

Seribu Bintang !¡ Winter Aespa✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang