5. Terbongkarnya Penyamaran

5.7K 630 18
                                    

Mereka masuk ke kelas selesai makan. Tetapi tepat di depan pintu kelas Derall berhenti, Tangan dan pahanya merapat di area terlarangnya.

"Napa lagi Lo?" Tanya Raden, Alis tebalnya naik.

"Lo duluan masuk, Gue ada urusan alam di toilet, Bye...." Tanpa menunggu jawaban, Derall segera ngacir ke WC.

"Serah Lo ah, Gue mau duluan" Monolognya, Kemudian berjalan masuk ke dalam kelas.

Letak toilet dari kelas mereka tidaklah jauh. Setibanya Derall di sana, dia langsung menuju salah satu bilik toilet yang terbuka.

"Aaah... Lega gue" Gumanya. Mengambil tisu toilet dan mengusap tangannya kemudian membuangnya ke dalam toilet bersamaan dengan menyiram air.

Derall membuka pintu toilet dan pergi ke wastafel yang terletak di pojok ruangan kemudian membasuh tanganya dengan air serta sabun beberapa kali. Ia hendak mengambil tisu guna mengusap tangannya sebelum sebuah tangan meraih lengannya.

Whussss...

Jika saja Derall tidak cepat menunduk, Sebuah bogem mentah nyaris bersarang di pipinya. Dihempaskannya tangan tersebut, lalu berbalik dan menemukan Radin bersama ke 4 temannya sedang bersedekap dada menatapnya remeh.

Gery, Si pelaku mundur ke belakang, "CK! Lumayan juga Lo, Tonggos" Kata Radin.

Derall acuh, ia kembali memunggungi lima remaja itu dan mengambil tisu untuk mengusap tangannya.

Radin memperingati, "Jauhin Adek gue, Udah berapa kali gue ingetin Lo"

Tanpa menoleh Derall menjawab, "Apa hak Lo buat ngatur-ngatur gue? Mommy bukan Papi juga bukan"

Dedi menimpali, "Lo tau nggak, Lo itu gak pantes sandingan sama Raden!" Hina Dedi dari belakang Radin.

"Udah tonggos, asal usul gak jelas lagi" tambah Ade.

Hening...

Alis Radin terangkat, "Kenapa diam? Ooh jadi bener Lo itu gak jelas asal usulnya?" Ejeknya.

Derall menutup mata dan membukanya, kemudian berbalik, bersandar di wastafel dengan kedua tangannya. Melihat tatapan Derall, Radin menelan ludah tanpa sadar. Kenapa aura pria ini berbeda? Bukan hanya dia yang merasa demikian, Teman-temannya juga merasakan aura menindas mulai memenuhi ruangan.

"Sorry, but i'm not like you're guys, Yang ngumpul cuma buat pamerin harta doang" Jelasnya memiringkan kepalanya, Remeh.

Zarel hendak maju lagi namun Radin dengan cepat menahannya, Lalu berkata remeh, "Oh Ya? Wajar dong, Kita kan orang kaya" Balasnya.

Dalam hati Derall tertawa, Apabila yang dihadapinya ini adalah Raden, Tidak mungkin dia mampu berkata-kata seperti ini. Dia akan lemah terhadap wajah marah remaja itu. Ah... Derall tersenyum sendiri mengingat-ingat kembali Raden dan tingkahnya yang terkadang konyol.

Radin mendengus jijik, "Lo tau gak, Gue jijik lihat Lo di sekolah ini, Cuma Lo satu-satunya siswa paling jelek dalam sejarah sekolah kita" Ke 4 temannya mengangguk seraya tertawa lepas.

Tersenyum miring, Derall geleng-geleng kepala sambil menutup matanya. Benar-benar bagai langit dan bumi antara Raden dan Radin. Dia jadi bingung, Siapa sebenarnya wanita yang telah melahirkan Raden?

"Ngapain Lo geleng-geleng kepala gitu! Nantangin ya Lo!" Ucap Gery menantang. Namun yang didapatinya adalah pandangan remeh Derall, Hal itu membuatnya kembali maju dan menyerangnya.

Menghindari pukulannya, Derall dengan cepat melayangkan tinju ke wajah Gery hingga jatuh ke lantai. Memandangnya, Kening Radin berkerut, Pria ini bisa berkelahi juga?

MY HUSBAND'S AN UGLY CAUCASIAN!! (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang