51. Si Kembar Tiga

4.7K 365 1
                                    

1 tahun 10 bulan kemudian...

Derall berseru dari luar pintu rumahnya yang terbuka, "Assalamualaikum, Deden, Mas pulang!"

Namun bukan sang istri yang menyambutnya melainkan 3 bayi lelaki kembar yang tengah kesulitan berjalan dengan kaki gemuk mereka. Mengulas tawa gemas, Derall bergegas menghampiri 3 bocah berusia 11 bulan tersebut, Membuang tas kantornya ke sofa terus menggendong ketiganya, Tak lupa ia sematkan kecupan di pipi tiga pria kecil tersebut.

"You know very well when Daddy comes home, Where's your Papa?" Ujarnya pada anak-anaknya.

Tiga bayi berwajah serupa dengannya itu berkedip-kedip imut, "Da-Daddy!" Seru mereka gembira yang lucunya tergagap bersamaan kemudian memeluk Daddy mereka.

"Waalaikum salam, Mas udah pulang ya? Maaf Deden gak denger soalnya tadi Bi Ara ke supermarket jadi Deden deh yang gantiin Bibi masak" Empat pria itu menoleh pada remaja yang baru saja keluar dari dapur, Masih lengkap dengan celemek yang melingkari pinggangnya, Nampak tampan dan menawan disaat bersamaan.

Derall balik menatap ketiga anaknya, "See your Papa, Dia sampe lupa punya suami" Adunya pada tiga Bayi kembarnya.

"Mas ini ya!" Berkacak pinggang mendatangi suaminya. Begitu dekat Derall segera menutup mata si kembarnya sebelum menarik Raden dan menciumnya. Melumat tiap daging kenyal itu lalu melepasnya paksa mengingat masih ada tiga bayi mereka di sini.

"Adedeh...! Sakit Deden" Pria itu sebal saat istrinya mencubit putingnya yang terlapis pakaian kantornya.

Raden memelototi suaminya, "Jangan lapor yang nggak-nggak sama mereka!" Lalu mengambil alih dua bayi di tangan Derall, Menyisakan satu. Ia mengerti pasti suaminya lelah dari bekerja, Dan tiga bayi mereka juga beratnya tak main-main sebab anak-anak mereka berdua itu begitu bulat alias gendut.

Pria itu tersenyum teduh, "Mas kuat kok, Kamu pasti juga capek jagain Rullen, Allder, sama Danill" Seraya mengecup pipi bengkak si bungsu yang tersisa di tangannya, Danill.

"Ngomong apaan sih! Sama-sama capek itu harus saling pengertian" Jawab Raden tergelak kecil. Ia bergidik jijik ketika suaminya itu memberikan flying kiss dan kedipan mata.

Lantas bertanya, "Mas laper?"

Derall menyeringai lebar, "Iya Mas laper, Pengenya makan buah peach pink montok yang tiap hari Deden bawa-bawa itu" Menunjuk bokong Raden menggunakan mulutnya yang maju.

"Nanti kalian jangan jadi macam Daddy, Ya sayangnya Papa? Orangnya mesum!" Lalu melenggang pergi menggendong Rullen dan Allder ke dapur menyisakan Derall yang masih tertawa geli sambil sesekali mendusel-duselkan wajahnya di dada Danill, Yang mana bayi tersebut dibuat cekikikan memamerkan dua gigi seri kecil di gusinya.



Mau tahu kelanjutannya? Silahkan lanjutkan membaca berbayar di aplikasi Karyakarsa☺️ Linknya sudah saya taruh di wall paling atas (≧▽≦)

MY HUSBAND'S AN UGLY CAUCASIAN!! (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang