33. Insiden Mata Derall

3.1K 352 2
                                    

Sesekali Derall akan menolehkan kepalanya pada Raden yang sejak tadi begitu diam dari waktu mereka masuk kelas, Bahkan mereka tak bertemu di jalan.

Dia berdecak samar, Pasti ada masalah lagi pikirnya, "Den, Lo kenapa?"

Melirik sahabatnya sebentar, Raden menggeleng dan kembali bungkam.

"Aah! Sat Lo Der! Gak liat nih warna janda di pipi gue? Malah main pegang lagi!" Sewotnya saat Derall iseng menyentuh pipinya.

Derall nyengir tidak berdosa, "Sorry" Raden memberinya muka jutek plus sinis sebelum mengusap pipinya yang perih.

Walau telah dikompres dan tidak bengkak, Tetapi rasanya masih sakit serta perih jika disentuh.

"Kenapa tuh pipi? Jadi mirip badut Lo" Ledek Derall cekikikan geli.

"Kepo amat sih!" Sahut Raden sinis.

Lagi, Derall berdecak, "Orang cuma nanya doang!"

"Kena tampol Mama, Dia ngira gue gak pergi ke rumah tunangan gue" Ungkap Raden pelan.

Kedua kelopak mata Derall terbuka bersama ekspresi terkejutnya, "APA?!"

Refleks Raden menyumpal mulut remaja itu dengan buku di meja lalu tersenyum seakan berkata "Gak usah didengerin, Anaknya emang gila dari sana" kepada teman-temannya di kelas.

"Bisa nggak mulut Lo di rem!" Raden memukul kepala Derall.

Dia mengeluarkan buku dari mulutnya, "Bukannya Lo dianterin Papi sampe rumah?"

Wajah tampan berhiaskan keunguan itu berkerut, "Papi? Semalam gue dianterin Papanya tunangan gue, Bukan papi Lo"

Ah! Derall menampar mulutnya dengan buku, Alangkah baiknya bila dia membiarkan buku tadi tetap berada di mulutnya.

Remaja itu tergagap, "G-gue salah ngomong... Ooh jadi gitu" Lalu manggut-manggut. Dalam hati ia berang, Tanganya di bawah meja mengepal kuat. Mereka berani!

Pipi Raden disentuhnya lembut, "Masih sakit?" Raden mengiyakan.


Mau tahu kelanjutannya? Silahkan lanjutkan membaca berbayar di aplikasi Karyakarsa☺️ Linknya sudah saya taruh di wall paling atas (≧▽≦)

MY HUSBAND'S AN UGLY CAUCASIAN!! (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang