Duduk bersila di lantai, Derall benar-benar gagah dan tampan dalam balutan kacamata baca serta pakaian kasualnya. Ia tengah membaca majalah sambil menemani bayi-bayinya bermain.
Bila hari Minggu tiba, Derall lebih memilih bersantai di rumahnya daripada keluar sebab menurutnya sebuah keluarga akan lebih harmonis jika sang kepala keluarga sering-sering berada di rumah.
Tentunya di sekeliling Derall telah diletakkan pemalang yang aman untuk bayi guna mencegah jangan sampai si kembar berjalan sembarangan, Terlebih di ruang tamu mereka sangat banyak barang-barang yang mudah pecah.
Jika bertanya bagaimana Derall bisa nyasar ke tempat bermain si kembar, Jawabannya ada pada sang istri, Raden. Melihatnya hanya membaca Majalah membuat Raden berinisiatif menyuruh suami blasteranya untuk menjaga si kembar sementara dia sendiri pergi membuat makanan bayi-bayinya di dapur.
Rambut yang biasanya selalu rapi itu kini Derall biarkan diacak-acak bayi tengahnya, Allder.
"Daddy... Papa... Papa" Celoteh Allder.
"Call Daddy also have to twice, Masa cuma Papa doang" Protes Derall tanpa menoleh ke bayi tengahnya, Masih fokus membaca majalah hariannya. Entah mengapa ia kencanduan membaca berita harian tersebut setelah berumah tangga bersama Raden.
Allder diam sejenak, Otak kecilnya berusaha mencerna perkataan bahasa Inggris Daddynya. Lalu tertawa cekikikan, "Daddy, Daddy!" Serunya seakan mengerti maksud ucapan Daddynya.
"Nah gitu dong baru anak Daddy, Diomongin langsung ngerti!" Bangganya kemudian mengecup pipi gembung Allder berkali-kali, Si bayi nampak kegirangan sambil berusaha menghindar dari ciuman Daddynya.
"Jangan digituin Mas, Ntar Allder jatuh" Omel Raden yang baru saja keluar dari dapur dengan membawa nampan berisi makanan si kembar, Berjalan mendekati suami juga anak-anaknya.
Saat 4 pria itu menoleh padanya, Raden cemberut sendiri. Benar kata Derall, Tiga bayi kembarnya memang sangat mirip dengan Daddynya, Nyaris sama. Namun tak sulit bagi Raden atau Derall untuk membedakan ketiganya sebab mereka memiliki tahi lalat yang menjadi pembeda.
Si sulung Rullen memiliki tiga tahi lalat yang berjejer di samping alis kanannya, Sementara Alder adalah kebalikannya. Untuk Danill, Penempatan tahi lalatnya berada di tengah hidung mungilnya, Membentuk sebuah segitiga kecil yang sangat lucu. Itulah sebabnya Raden langsung bisa menebak siapa penjambak rambut suaminya.
Jika saja tak ada penghalang, Mungkin tiga bayi kembar tersebut sudah berjalan gusar ke arah papa mereka. Sayangnya tidak demikian, Alhasil ketiganya cuma bisa berpegangan di pembatas seraya memandang polos Papanya yang semakin dekat.
Raden mengangkat kakinya guna melewati pembatas, Saat itu juga Derall menutup mata si kembar dengan majalah lalu menarik pelan baju depan istrinya dan mengulum bibir Raden candu. Raden melotot yang hanya Derall balas dengan kedipan mata. Geram akan suaminya, Raden pun menekan jakun Derall.
Mau tahu kelanjutannya? Silahkan lanjutkan membaca berbayar di aplikasi Karyakarsa☺️ Linknya sudah saya taruh di wall paling atas (≧▽≦)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND'S AN UGLY CAUCASIAN!! (Mpreg) (END)
Lãng mạn(Tamat di Aplikasi Karyakarsa dan juga PDF!😊) "Si Bule Buruk Rupa Itu, Dia Adalah Suamiku Yang Tampan! Bercerita tentang kisah pelajar SMA Biru Putih yang bernama Suriyansah Raden Alfatir. Dia selalu mengharapkan kasih sayang kedua orang tuanya yan...