47. Hal Tidak Terduga

4K 383 14
                                    

Mobil mereka sampai di depan pintu gerbang kediaman Suriyansah. Satpam rumahnya nampak ragu membukakan pintu pasalnya ia tidak tau siapa pemilik mobil merah tersebut, Apalagi pemiliknya.

Raden menyembulkan kepala dari kaca mobil, "Pak, Ini saya!"

"Tuan muda kedua?" Satpam terkejut melihat tuan mudanya. Dia linglung sebentar, Menggeleng kemudian membukakan pintu.

Menengok sang suami, "Mas..." Raden berwajah sedih. Atau mungkin bisa dibilang ia ragu dan takut untuk menginjakkan kakinya di sini.

Derall balas menatapnya lalu mengulas senyum, "Udah, Percaya sama Mas" Sambil membenahi tatanan rambut Raden yang sedikit berantakan sebelum menjalankan Mobilnya masuk kedalam lalu memarkirnya di depan rumah Raden.

Yang duluan keluar adalah Derall. Mengitari mobilnya kemudian membukakan pintu untuk istrinya yang nampak enggan beranjak.

Pria itu mendengus pelan, "Ayo keluar, Kita udah sampe Deden"

"Deden gak mau Mas..." Ujarnya tiba-tiba.

Suaminya berkacak pinggang, "Buruan Deden, Ntar kalo Mas berubah pikiran kitaa langsung pulang aja" Diamnya sang istri membuat si blasteran gemas sendiri. Derall mengelus-elus dadanya, Sabar Derall dia lagi hamil, Itu yang ia ucapkan di hatinya.

Dengan pelan ia membalik Raden menghadapnya, "Deden dengerin Mas, Kalo kamu gak mau turun juga gak papa, Tapi jangan salahin Mas kalo kedepannya kamu gak boleh ngomong soal rindu sama Radin atau pengen kesini lagi, Mas bakalan tegas larang"

"Mas jahat... Eeengh..." Remaja itu malah terisak di kursinya.

"Siapa?"

Keduanya terkesiap mendengar panggilan seseorang yang berasal dari teras. Lebih-lebih Raden, Suara ini tak pernah akan dilupakannya seumur hidup, Mamanya. Mengusap air matanya Raden turun lalu menghampiri Mamanya yang tengah berdiri diam di teras, Sepertinya kaget melihat kehadiran anak bungsunya yang datang tak terduga.

"MAMA!" Teriak Raden sebelum merengkuh kuat Mamanya.

Awalnya wanita itu belum beraksi apapun, Tetapi perlahan matanya dipenuhi embun yang pelan-pelan membesar lalu tumpah, Mengalir dari mata ke pipinya, "Sayang! Hiks!" Mila membalas pelukan si bungsu yang begitu dirindukan kedatangannya oleh wanita tersebut.

"Ada apa ini?" Imbuh Ferdi dari dalam. Pria itu mematung di ambang pintu, "Ra-Raden?" Ia mencoba memanggil nama anak bungsunya, Barangkali kerinduan Ferdi yang kuat membuatnya berhalusinasi.



Mau tahu kelanjutannya? Silahkan lanjutkan membaca berbayar di aplikasi Karyakarsa☺️ Linknya sudah saya taruh di wall paling atas (≧▽≦)

MY HUSBAND'S AN UGLY CAUCASIAN!! (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang