35. Besar Doang Tapi Loyo

3.5K 345 3
                                    

Si blasteran bule terlihat menilik setiap sudut maupun sisi kamar Raden, Dia bahkan masih berdiri di depan pintu.

"Kaya gak pernah liat kamar gue aja Lo!" Nyinyir Raden usai mengganti pakaian sekolahnya dengan kaos lengan pendek dan celana training panjang dari kamar mandi. Ia menggelengkan kepalanya melihat tingkah Derall. Pasalnya bukan sekali dua kali Derall ke kamarnya, Namun remaja itu akan berperilaku seolah-olah dia baru pertama kalinya kesini.

"Kepo Lo!" Sanggah Derall sembari mendekati Raden yang tengah duduk di ranjangnya lalu turut menumpukan bokongnya tepat di sebelah Raden.

Faktanya, Yang selalu Derall perhatikan adalah foto-foto kecil hingga dewasa milik Raden yang dipajang pada setiap dinding kamarnya. Mau berapa kali pun dia kemari, Kebiasaannya ini tak bisa dihilangkannya.

Raden mencibir, "Habis tiap datang kesini Lo pasti bakal mandek di pintu"

"Kebiasaan Den" Derall nyengir kuda.

"Dih! Lo laper gak?"

Yang ditanya cengengesan, "Hehehe... You asked at the right time!"

"Yuk makan!" Ajaknya dan diangguki antusias dari Derall, Dia kangen masakan Bibi Farah.

Farah mengulas senyum ramahnya saat melihat pria yang kini duduk disamping tuan mudanya. Tentu saja Farah kenal dengan Derall, Anak ini sangat baik kepada tuan mudanya.

"Bi, Buatin kita makanan ya?"

"Tuan muda sama tuan Derall mau Bibi buatin apa?"

Derall menjawab duluan, "Derall terserah Bibi aja deh, Apa yang Bibi masak pasti enak dan Derall pasti makan!" Farah terkikik geli mendengarnya.

Lalu Raden menambahkan, "Ikut Derall aja deh Bi, Milih-milih udah kayak di restoran" Finalnya.

"Ya sudah kalau begitu Bibi ke dapur dulu" Pamitnya sopan.

"Der, Itu kue buatan mama gue dimakan"

Derall menatap kue di meja, Spontan menggeleng, "Gak, Makasih tapi gue gak suka yang manis-manis" Bohongnya. Sesungguhnya dia tidak memiliki masalah dengan makanan, Tapi pembuatnya. Derall tak akan mau untuk makan makanan yang telah dibuat oleh orang yang pernah menorehkan luka pada Raden.

"Sok-sokan nolak! Biasanya Lo pesen kuenya mbak-mbak kantin!" Sarkas Raden memicing mata curiga.


Mau tahu kelanjutannya? Silahkan lanjutkan membaca berbayar di aplikasi Karyakarsa☺️ Linknya sudah saya taruh di wall paling atas (≧▽≦)

MY HUSBAND'S AN UGLY CAUCASIAN!! (Mpreg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang