22📌

402 19 0
                                    

Kini tubuh putih polos gadis itu sudah terlihat jelas dihadapan Jay. Lelaki itu berhasil menurunkan dress sissy sampai batas bawah perutnya.

Benar benar polos. Sama dengan keadaan Jay yang beberapa menit lalu sudah melemparkan bajunya entah kemana.

"Aaahhhhh..." -sissy

Dia tak peduli lagi sekarang. Yang jelas sengatan luar biasa ditubuhnya itu membuatnya seperti terbang.

Tangannya meremas kuat rambut halus lelaki itu. Meminta lebih atas kegiatannya di kedua dadanya yang berisi. Bahkan Jay sempat kagum sesaat setelah melihat jelas kedua dada gadis itu yang menurutnya cukup berisi untuk gadis seumurannya.

Suara decakkan dan hisapan dari lelaki itu membuat keadaan semakin terasa panas. Sissy benar benar sudah terangsang. Bahkan ia pasrah. Tak peduli akan jadi apa setelahnya. Bodoh memang. Tapi mau gimana lagi?

"Ssshhh...mmmhhhh..." -sissy

Jay masih terus bermain diatas kedua dada gadis itu dengan liarnya. Menghisap tanpa ampun. Satu tangannya meremas lembut keduanya bergantian, bahkan sesekali memilin kecil putingnya yang sudah menegak sempurna sekarang.

"Aahhh..." -sissy

Lelaki itu luar biasa pro. Bahkan sissy terus terpejam kuat dan susah payah menahan desahan nya sesekali. Walaupun sia-sia dan semakin terus menjadi.

Jay berhasil membuat banyak tanda kepemilikkannya di kedua dada sissy. Memainkan nipple gadis itu tanpa ampun sampai sesekali tubuh sissy sedikit terangkat dan semakin membusungkan dadanya didepan wajah jay.

"Sexy, babe" -Jay

Tatapannya sambil memantau wajah sissy dari bawah sini. Melihat bagaimana seksinya saat gadis itu terhanyut atas setiap kegiatan yang ia lakukan.

Garis wajah yang jelas, bibir nya yang memerah karena sesekali digigit sendiri, kadang sedikit terbuka karena desahannya yang tak tertahan, mata lentik yang terpejam kuat, dan leher jenjangnya yang terekspos karena kepalanya terus mendongak ke atas karena ulahnya.

"Mmhh...j-jayyyhhh..." -sissy

"Yes, baby. Call my name" -Jay

Jay ngerasa seneng disaat desahan itu diselingi namanya. Bisa dibilang bangga. Karena nyatanya gadis itu menikmatinya.

Ciumannya semakin turun ke perut gadis itu. Tak menyisakan jarak sedikitpun. Sampai pada di batas gulungan dress itu yang mulai menghalangi kegiatannya. Jay sedikit bangkit dan melebarkan kedua lututnya untuk berlutut diatas kedua kaki sissy.

Mencoba menarik lanjut sisa dress bagian bawahnya.

"Angkat sy" -Jay

Gadis itu nurut dan mengangkat bokongnya sampai jay bener bener berhasil melempar asal dress mini milik gadis itu.

Matanya tak lepas dari pemandangan dibawahnya. Perut rata gadis itu, pinggang kecil dan rampingnya, dan... Satu bagian utama yang masih tertutup rapih oleh cd hitam milik sissy disana.

Perlahan mata sissy terbuka dan menunduk ke arah bawahnya. Menatap sayu lelaki yang masih memuaskan pandangan matanya dibawah sana. Sissy agak gugup. Ia malu. Dan juga...



Takut.





Jay yang sadar gadis itu natap sayu ke arahnyapun kembali merangkak ke atas sampai wajah mereka kembali bertemu dan saling melumat lembut satu sama lain.

Tangan kirinya terlihat semakin berotot karena menahan tubuhnya diatas gadis itu. Sedangkan tangan kanannya tak ingin  menyia nyiakan keadaan dengan lanjut meremas, bahkan memainkan nipple tegak gadis itu bergantian. Membuat ciumannya semakin cepat dan Jay tau gadis itu menuntutnya lebih.

" F A T E " (Would you save her?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang