Rintik hujan masih membasahi kota itu di pagi hari. Membuat siapapun lebih memilih untuk tetap terlelap damai dibalik selimut tebalnya masing-masing. Sama halnya dengan kedua insan yang masih saling mendekap satu sama lain dibawah sadarnya.Gadis itu mulai bergerak perlahan. Matanya terasa sangat berat untuk terbuka. Sampai akhirnya perlahan ia menangkap sosok didepannya yang masih ia peluk erat. Jantungnya berdegup cepat. Ingatan semalam kembali ia putar. Perlahan tatapannya menaik mengarah ke bagian wajah lelaki didepannya itu.
'WTF!!!? APA APAAN INI?! KENAPA BISA?' -sissy
Ia berusaha tenang agar tak membangunkan nya. Setelah ia telusuri lagi, ini akan sangat sulit untuk bisa terlepas dan menjauh dari lelaki itu.
Sekali lagi, sissy mengambil nafasnya perlahan. Membuat gerakan sedikit demi sedikit agar tangan lelaki itu dapat ia singkirkan dari pinggangnya.
Sret...
Apes.
Sepertinya Jay memang sulit untuk diganggu jika sudah terlelap seperti ini. Bahkan tangannya justru ia lingkarkan lebih erat dipinggang rampingnya itu. Membuatnya semakin maju dan menabrak tubuh polos sang oknum. Mereka sudah tak berjarak. Hembusan nafas Jay di atas wajah sangat terasa.
Namun kesabaran sissy mulai hilang. Mau tak mau ia harus terang terangan mendorong tubuh lelaki itu agar menjauh darinya.
"Jangan pergi" -Jay
Suara berat dan serak itu membuatnya berhenti mendorong dada bidang Jay. Mata lelaki itu masih setia untuk terpejam dan meraih kembali tubuh sissy kedalam pelukannya. Seolah ia tak mau kehilangan miliknya.
Miliknya?
"Ck. Lepas!" -sissy
Mata Jay mulai terbuka perlahan. Menatap lurus dan sayu ala orang bangun tidur ke manik indah sang gadis. Namun sissy begitu dingin dan tajam. Ia tak termaafkan.
"Maaf" -Jay
"Lepas!" -sissy
Tak ada pergerakan dari Jay. Ia seolah tuli. Membuat gadis itu semakin geram dan mencoba mendorong nya lagi lebih kuat. Namun tenaganya tak sebanding dengan pertahanan lelaki itu. Jelas.
"Lepas gak?! Gak usah bikin emosi pagi pagi!" -sissy
"Boleh minta waktunya sebentar?" -Jay
Lelaki itu masih tenang dengan tatapan sendunya sedekat itu. Jantung sissy tidak baik baik saja. Walaupun ia terus memberontak untuk minta dilepaskan. Tetap saja. Degupan jantungnya seolah tak bisa direkayasa bukan?
"Gue gak ada waktu! Awas!" -sissy
"Sy...please... Sekali ini aja. Habis ini...janji... Gue...g-gak akan ganggu lo lagi. Hm?" -Jay
DEG.
Kalimat macam apa itu? Apa lelaki itu membuat ancaman? Atau sebuah pertaruhan agar sissy mau luluh kepadanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
" F A T E " (Would you save her?)
Fanfiction▶Park Jay x OC/You NC 18, Sad, Mature, Romance, AU, School Life, Alternate Reality, Adult Fic, EXPLICIT, Mild language, Smut, Dark Fic 🏁FINISHED 🏁 ⚠ HARAP HATI-HATI DALAM MEMBACA ⚠ NOTE : Cerita ini sebelumnya udah update sampai beberapa chapter d...