6th 📌

350 26 0
                                    

Pagi ini adalah hari pertama mereka sekolah lagi setelah 3 hari dapat libur. Akhirnya...

"Jayyyyyyyy... Kamu udah siap belum? Hee udah nungguin itu dibawah. Ayo dongggg. Anak bunda satu ini kayak cewek ya kalo dandan lama banget" -bunda

"Iya bund... Sebentar lagi" -jay

"Ya udah. Gak pake lama yaaaa" -bunda

Heeseung yang masih santai ngotak ngatik ponselnya disofa itu udah gak heran lagi sama kelakuan jay setiap harinya kalo mau berangkat sekolah.

"Tunggu sebentar ya, hee. Adik mu emang lama banget kalo dandan kayak cewek duhhh" -bunda

"Iya gakpapa kok bund. Masih lama juga jam masuknya" -heeseung

As you know. Sesabar dan sekalem itulah heeseung. Apalagi sama jay. Dia sayang banget sama adiknya itu. Walaupun 'adik tiri'. Tapi itu gak dijadikan alasan buatnya.

"Woy bang. Ayo!" -jay

"Udah? Kuy!" -heeseung

"Sorry. Lama" -jay

"Wkwk. Udah biasa" -heeseung

"Cih. Wkwk" -jay

Yaaaa begitulah kedua abang adek ini. Udah gak heran kalo kadang kata katanya suka ngena kehati. Tapi gak ada maksud nyinggung beneran kok. Tenang aja.

At School 🎒📚 🏫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


At School 🎒📚 🏫

Dalam tenangnya, langkah kaki gadis itu terlihat begitu tenang dan senada dengan alunan musik yang selalu ia dengar setiap harinya.

Dalam tenangnya, langkah kaki gadis itu terlihat begitu tenang dan senada dengan alunan musik yang selalu ia dengar setiap harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir semua siswa menatap lembut ke arahnya. Namun itu selalu menjadi angin lalu bagi sang gadis. Sissy yang dingin dan pendiam selalu memenangkan egonya untuk selalu diam dan tak menghiraukan apapun yang terjadi di sekitarnya. Karena bukan hanya tatapan lembut yang ia dapatkan. Melainkan tatapan sinis dan menjijikan dari sebagian siswi yang tak menyukainya sikapnya itu pun dapat Sissy rasakan. Lagi lagi ia tak menghiraukan apapun.

Tuk.

Bahunya terasa di colek kecil dari belakang. Langkahnya berhenti perlahan dan badannya berbalik santai tanpa melepaskan earphone di kedua telinganya.

" F A T E " (Would you save her?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang