46📌

220 11 1
                                    

Akhirnya, lelaki itu berhasil menaklukan sissy. Buktinya mereka berdua sudah berada didalam rumah megah milik Jay itu.

02.55 am.

Jay masih sibuk mondar mandir kesana kemari diruangan itu. Ia baru saja mengantarkan gadisnya ke kamar sebelah. Dimana kamar itu memang selalu menjadi tempat singgah sissy dari awal.

"Huftthhh... Gue harus gimana lagiiiiii? Dia aja susah banget gue ajak ngomong seriusnya" -Jay

Dikamarnya, jay masih pusing memikirkan nasibnya dengan sissy. Mereka bahkan belum memulai perbincangan sejak keduanya masuk kedalam rumah ini. Sissy langsung menuju kamar dan menutup pintunya. Membuat lelaki itu lagi lagi harus mengalah untuk beberapa waktu.

"Besok pagi aja deh. Capek banget gue. Ngantuk!" -jay

Akhirnya ia menyerah dan memutuskan untuk tidur lebih dulu sebelum pagi menjemput.











🌄🌳🌲🌴

06.20


Lelaki yang masih berjalan sedikit gontai itu mulai keluar dari kamarnya. Dengan setelan kemeja yang masih digulung asal dengan rambut sedikit acak acakan ia mulai menyusuri lorong menuju salah satu pintu kamar disebelahnya.

Ia sampai.

Tok tok tok...

"Sissy... Udah bangun belum?" -Jay

Suaranya yang tenang dan sedikit serak itu masih bisa didengar oleh sissy. Tetapi tak ada jawaban sama sekali dari gadis itu didalam.

"Sy...aku masuk ya?" -Jay

Setelah menunggu beberap detik, tangannya mulai membuka knop pintu.

Pandangannya mengarah lurus ke arah kasur dimana terlihat jelas gadis itu belum bangun sama sekali. Langkah nya perlahan mendekat. Ia masih menatap lembut wajah polos sissy ketika tertidur seperti itu.

Beberap menit netranya masih fokus pada setiap garis sempurna wajah kekasihnya. Ia akhirnya duduk di pinggir kasur tepat disamping sissy. Membuat gadis itu bergerak kecil karena merasa sedikit terganggu mungkin.

"Sayang, bangun yuk. Udah mau jam 7 nih" -Jay

Tapi mata sissy seolah berat untuk ia buka. Bahkan seluruh badannya terasa lemas.

"Sis- Ya ampunnnn kamu demam ya??" -jay

Ia baru sadar bahwa sissy masih menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal itu dan hanya menyisakan wajahnya saja. Gadis itu bahkan sedikit menggigil didalamnya.

Dengan cepat tangannya menyentuh kening dan seluruh wajah sissy panik. Benar saja...

"Badan kamu panas banget sy. Aku buatin sarapan dulu ya. Kamu tunggu sebentar" -jay

Perlahan mata sayu nya menatap sendu punggung lelaki itu yang kian menjauh darinya. Dalam hati, sissy merasa serba salah. Ia bingung harus bagaimana cara menanggapi sikap jay yang terus membuat nya bertanya-tanya.

Tak lama lelaki itu datang.

"Kamu bangun dulu ya. Aku suapin habis itu minum obat. Ayo pelan pelan" -Jay

Sissy awalnya terlalu malas untuk bangkit dari tidurnya. Hanya saja Jay terlalu repot mengurus urusannya. Jadi sissy tidak ingin banyak berdebat kali ini. Ia bahkan terlalu lemah untuk sekedar membuka suaranya.

Perlahan jay membantu gadis itu untuk duduk bersandar disandaran kasur. Wajahnya terlihat khawatir. Melihat keadaan gadis itu yang sangat tak berdaya seperti itu membuatnya semakin merasa bersalah.

" F A T E " (Would you save her?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang