33. Senayan (bag 1)

121 6 0
                                    

Sudah dua hari berlalu, kondisi Kamilia telah membaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua hari berlalu, kondisi Kamilia telah membaik. Setelah sempat kritis saat Ayzhan menjenguk, Kamilia terbangun dari komanya dan menemukan Yudhis di sana. Tentu saja Kamilia berontak, ia mengusir Yudhis dari ruangannya.

Namun Yudhis tidak lagi selemah itu, ia menerima semua kalimat kasar Kamilianya. Ia tetap di sini, melayani apapun yang Kamilianya butuhkan. Hingga Kamilia luluh, dia menangis sejadinya dan akhirnya memeluk Yudhis erat.

"Lia, gimana kondisimu sekarang? Kamu baik, Sayang?" Yudhis bertanya sembari mengelus kepala Kamilia.

Saat sadar, hal kedua setelah berbaikan dengan Yudhis. Kamilia menetapkan identitasnya, ia ingin kembali menjadi Kamilia. Bukan Callista yang sombong dan terlarut dalam dunia malam.

"Aku baik, Kak. Kata dokter gimana, aku udah boleh pulangkan? Aku mau ketemu Ayzhan sama Lucca, aku mau berterima kasih sekaligus minta maaf sama mereka secepatnya." Kamilia menatap Yudhis penuh tanya.

Yudhis mengangguk, "Iya, kamu sudah boleh pulang. Nanti kita temui mereka ya, tapi kudengar hari ini ada pagelaran busana Brenda Auvrella di Senayan. Kamu dan Ayzhan dulu sangat menyukai Brenda Auvrellakan?"

Kamilia mengangguk, "Kalau gitu, kita ke Senayan aja. Aku harap Ayzhan ikut melihat pagelaran busana itu, Kak."

Yudhis mengelus pipi Kamilia, "Iya."

***

Elua terlihat begitu bahagia berada di tengah gandengan Ayzhan dan Lucca, berkali-kali tangannya menunjuk barang-barang yang berada di Senayan dengan mulutnya yang tidak berhenti berucap.

"El senang?" Lucca bertanya.

Elua mengangguk, "Sangat! Tapi El mau es krim. Bolehkah Pa?"

Ayzhan mengacungkan telunjuknya dan menggerak-gerakkan, "No-no. Bukannya Momma nggak ngebolehin, boleh El. Tapi what time is it? Pukul berapa sekarang? Pukul sebelas siang, sebentar lagi waktunya makan siang. El boleh makan es krim setelah makan ...."

"Siang." Elua menjawab dengan gemas.

Ayzhan tersenyum, "Pinternya anak Momma."

Ponsel Ayzhan kembali berdering, Nayla meneleponnya. Saat itu Ayzhan juga baru menyadari banyaknya panggilan dari Baskara sebelumnya. "Ya Allah, ngapain Babas nelepon sebanyak ini?"

"Kenapa Sayang?" Lucca bertanya.

Ayzhan menahannya, ia mengangkat telepon dari Nayla. "Aku angkat telepon Nayla dulu."

Lucca mengangguk, sementara Ayzhan sibuk menelepon Elua mulai merasa tidak nyaman dan memukul-mukul kakinya. Menyadari itu, Lucca berucap. "El kenapa?"

ISTRI KETUJUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang