"Kalau begitu ceritanya, nggak seharusnya bukan aku selama ini menyalahkan Mas Lucca? Mas Lucca membiarkan aku mencuri baktiku sebagai istri?" Ayzhan menyambung setelah kedua lelaki itu saling terdiam.
Dimitri dan Lucca menoleh, "Ayzhan."
Perlahan gadis itu maju selangkah demi selangkah. Memberikan map kulit yang berisi perjanjian kontrak pernikahannya pada Lucca. Lucca menerima map itu, membukanya dan melihat jika belum ada tanda tangan Ayzhan di sana.
"Belum ada tanda tanganmu, apa kamu keberatan dengan ini?" Lucca sedikit kecewa dengan Ayzhan.
Ayzhan menggeleng, "Tidak, aku sama sekali tidak keberatan. Yang membuatku mengembalikannya karena itu terlalu tidak adil untukku. Semua persyaratan itu datangnya darimu semua, aku belum memasukkan persyaratanku. Bagaimana bisa aku menandatanganinya jika belum ada kontrak yang kubuat dalam surat itu. Kontrak itu, kontrak kita berdua bukan? Bukan kontrakmu seorang?"
Lucca menghela napas lega, "Baiklah, aku akan menghubungi Robby untuk memberimu kertas persyaratanmu. Sebentar."
Lucca mengambil ponselnya, mengetikkan sederet nama dan menelepon Robby. Usai menelepon Robby, Dimitri mendekat ingin meraih Ayzhan. Tanpa disangka respon Ayzhan secara cepat berpindah, berlindung dibalik tubuh Lucca.
"Sesuai apa yang Mas Lucca katakan tadi dengan Yangkung, setelah seorang anak perempuan menikah maka seorang Ayah telah kehilangan tanggungjawabnya. Mas Lucca panutanku sekarang Yah." Ayzhan berlindung.
Dimitri tersenyum, "Tapi kamu tidak diperbolehkan durhaka pada Ayahmu."
"Ay tidak pernah melawan apapun yang Ayah dan Bunda minta, sebisa mungkin Ay selalu penuhi kemauan Ayah dan Bunda. Tapi kenapa Ayah menjual Ay!" Ayzhan berucap dengan kalimat yang sedikit meninggi.
Sebelum kalimat itu sempat dibalas Dimitri, Robby telah berjalan mendekat. "Maaf Tuan, Nyonya, Pak Dimitri mengganggu. Saya hanya ingin memberikan kertas dan pulpen sesuai instruksi Tuan tadi."
"Terima kasih Robby." Lucca berucap tenang.
Ia lalu memberikan kertas itu pada sang istri, Ayzhan menerimanya. "Ay tidak memiliki waktu untuk berdebat dengan Ayah. Ay harus menyelesaikan ini."
Melewati Dimitri, Ayzhan duduk di kursi yang memiliki meja di sudut balkon lantai lima tersebut. Gadis berusia dua puluh tahun itu kini telah sibuk dengan pena dan kertasnya.
***
7. Keterbukaan antar pasangan baik pihak Mas Lucca maupun pihak Ayzhan.
8. Merawat Hyuna bersama. Ayzhan yang memberikan asi untuk Hyuna dan Mas Lucca yang membantu menidurkan Hyuna.
9. Berkaitan dengan pasal nomor 6 dan nomor 2. Pihak suami tidak hanya memberikan nafkah uang kepada istri, tetapi sesuai tugasnya dalam syariat Islam. Pihak suami harus memberikan nafkah batinnya pula.
10. Pihak suami mewajarkan usia istri yang masih menginjak usia mahasiswa untuk menyelesaikan kewajiban kuliahnya.
11. Berkaitan dengan pasal 9 dan 10, maka tugas suami harus menunggu pihak istri sampai benar-benar siap memberikan dirinya seutuhnya.
12. Jika suatu ketika ibu kandung Hyuna kembali, Mas Lucca hanya hanya memiliki dua pilihan. Meninggalkan Ayzhan atau menceraikan ibu kandung Hyuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KETUJUH
RomansTuhan memiliki tujuannya masing-masing dalam menciptakan setiap umatnya dengan kekurangan dan kelebihan mereka. Termasuk ketika Tuhan menciptakan keistimewaan pada beberapa ciptaan pilihannya. Senona Ayzhan Gemantara Pertemuan kita layaknya takdir...