"Sebuah tragedi penembakkan terjadi di pusat perbelanjaan Senayan Jakarta yang dilakukan oleh seorang model cantik yang berasal dari Perancis bernama Brenda Auvrella. Model ini rencananya berada di Indonesia untuk melakukan pagelaran busana, namun tidak ada yang menyangka jika tujuan sebenarnya model cantik itu datang ke Indonesia berniat untuk mencelakakan seseorang. " Suara televisi yang menyala di rumah Brata dan Nantya terdengar.
Sebenarnya kedua pasangan itu tidak benar-benar melihat berita yang sedang disampaikan, sampai sebuah nama korban dibacakan oleh sang pembawa acara. "Penembakkan yang dilakukan oleh Brenda Auvrella menewaskan dua orang, dari data kependudukkan tertulis nama korban perempuan bernama Kamilia Diandra Larasati Widyastuti Bratayudha dan korban lelaki bernama Yudhistira Argatama Putra."
Brata dan Nantya langsung melihat ke arah televisi, Nantya juga sudah menangis. "Mila."
Pembawa acara kembali membacakan narasinya, "Aksi penembakkan Brenda Auvrella didasari karena pelaku ingin kembali dengan mantan suaminya yang telah menjadi warga negara Indonesia. Namun ternyata harapan itu pupus, saat mengetahui sang mantan suami telah menikah lagi dan hidup bahagia.
Mantan suami tersebut bernama Lucca Fabbien Emeraldo, yang juga merupakan pengusaha terkaya di urutan nomor lima di dunia sekaligus memiliki darah bangsawan Perancis.
Brenda mengaku, saat diinterogasi interpol jika sebenarnya ia ingin menembak Lucca dan istrinya. Dia merasa jikalau tidak ada satu orangpun yang pantas mendapatkan mantan suaminya itu kecuali dirinya."
Nantya kemudian mengambil ponselnya, "Ini sudah gila. Aku harus menelepon Ayzhan."
"Nomor yang anda tuju sedang tidak bisa menerima panggilan anda." Suara operator terdengar.
Dikira berita tersebut sampai di sana, ternyata sang pembawa berita masih melanjutkan narasinya. "Malangnya kejadian ini tidak berakhir sampai sana saja. Adik korban yang merupakan seorang reporter dari sebuah stasiun berita, bernama Baskara tidak terima atas penembakkan kakaknya yang sampai membuatnya tewas.
Dalam keadaan marah dan hilang kendali, pelaku Baskara mengambil alih sebuah mini truk yang berisi persediaaan pasokkan medis cadangan yang sedang disortir masuk ke dalam Rumah Sakit Bhayangkara. Pelaku kemudian menabrakkan mini truk itu pada Tuan Lucca yang sedang menerima telepon ditepi parkiran hingga terpental jauh.
Menurut informasi terakhir, Tuan Lucca masih dalam penanganan dokter dengan kondisi kritis."
Tangis Nantya pecah, "Lucca!"
Brata tak menyangka kejadian ini bisa terjadi, "Ini pasti karena Lucca, Lucca terlebih dahulu yang datang ke keluarga kita-"
"Aku mau kita berpisah, Kang Mas. Aku akan pergi dari sini." Nantya masih menangis, namun langkahnya mantap mengambil koper yang memang sejak Ayzhan dan Lucca datang belum dibongkarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KETUJUH
RomanceTuhan memiliki tujuannya masing-masing dalam menciptakan setiap umatnya dengan kekurangan dan kelebihan mereka. Termasuk ketika Tuhan menciptakan keistimewaan pada beberapa ciptaan pilihannya. Senona Ayzhan Gemantara Pertemuan kita layaknya takdir...