Chapter 14 : Bitter Memory

355 53 18
                                    

-Selamat Membaca-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Selamat Membaca-

Sedan limousine mewah membawa keluarga menuju sebuah pesta, dua puluh lima tahun yang lalu. Seorang anak kecil laki-laki tampan dan menggemaskan sudah berdandan rapih. Stelan tuxedo dan dasi kupu-kupu melingkar erat di lehernya. Ia duduk di tengah, diapit kedua orangtuanya. Seorang ayah yang sangat tampan dan ibu yang cantik keturunan Korea-Italia.

"Kim Taehyung kalo sudah besar mau jadi apa?" Tanya sang ayah mencoba bergurau dengan keluarga kecilnya.

"Aku ingin menjadi seperti ayah. Mempunyai perusahaan besar dan tentunya ayah yang sangat mencintai ibu." Begitu polos ucapan anak laki-laki itu yang baru berusia 7 tahun.

"Berarti kau harus belajar dengan rajin sayang. Nanti setelah kau besar, ibu yakin kau pasti akan menjadi seperti ayah. Kau harus berjanji pada ibu dan ayah."

"Baik ibu." Mereka saling menautkan jari kelingking, simbol dari sebuah janji. Sang ayah dan ibu merasa gemas lalu mencubit lembut pipi Taehyung.

Tibalah mereka di sebuah pesta mewah. Pesta itu diadakan di sebuah hotel bintang lima ternama di Italia bernama Pallazo Manfredi Rome. Itu merupakan acara yang diselenggarakan kolega ayah Kim sebagai bentuk perayaan karena proyek mereka sukses besar.

Mereka berjalan beriringan dengan kedua tangan Taehyung digenggam erat oleh kedua orangtuanya di sisi kanan-kirinya. Keluarga yang sangat sempurna dan bahagia hingga bisa membuat iri orang yang melihatnya. Para pelayan pesta menyambut mereka dengan ramah.

Keluarga itu berbaur dengan tamu pesta lainnya. "Kim Taehyung perkenalkan ini teman ayah. Ayo beri salam." Ayah Kim berpapasan dengan koleganya.

"Halo saya Kim Taehyung." Anak kecil itu begitu menggemaskan dengan membungkukan badan memberi hormat kepada teman ayahnya.

"Yaampun kau begitu pintar dan tampan." Mr. Martin menyubit pipi Taehyung gemas. Pria bule itu datang bersama sang istri yang merupakan orang Prancis. Pria itu begitu tampan dengan mata birunya.

"Ayo kita menyapa tamu lain!" Ajak Mr. Martin kepada keluarga Kim.

***

Keluarga itu menuju meja bundar dengan tiga buah kursi yang mengelilinginya. Hidangan mewah sudah tersedia di meja. Taehyung begitu kagum dengan ibunya yang sangat cantik dan anggun mengenakan gaun panjang yang berwarna keemasan. Lalu menatap ayahnya yang sangat tampan dan berwibawa mengenakan stelan tuxedo dan berdasi erat. Ayahnya adalah role model bagi hidup Taehyung.

"Ibu, ibu sangat cantik malam ini." Ucap Taehyung polos membuat sang ibu merona.

"Ya ampun anak ayah sudah mulai bisa menggoda ibu ya!" Ayah Kim menarik lembut hidung Taehyung. "Ibu memang selalu cantik setiap waktu." Imbuhnya.

Live With The Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang