-Selamat Membaca-
Dalam perjalan pulangnya, tak ada satupun yang memulai pembicaraan. Jeongyeon masih terus mendekap Joshua yang kini sedang tertidur pulas di atas pangkuannya. Taehyung banyak membuang pandangan keluar jendela mobil dan sesekali memandangi anak dan istrinya. Taehyung yakin Jeongyeon juga sedang tak ingin membicarakannya lebih lanjut. Tenaga mereka benar-benar sudah sangat terkuras pasca insiden itu. Jeongyeon hanya terus mengeluarkan airmatanya antara kengerian dan penuh rasa syukur.
Taehyung mengusap surai hitam istrinya yang tergerai sedikit berantakan. Taehyung mengumpulkan rambut-rambutnya lalu menaikan ke atas telinga Jeongyeon.
"Maafkan aku.." Jeongyeon membuka pembicaraan.
"Untuk apa?" Taehyung menyela santai.
"Karena keluargaku yang sudah membuat keributan." Ucap Jeongyeon. Taehyung menghela nafas berat tak tau harus berkata apa. "Semua yang telah terjadi awal mulanya memang berasal dari pamanku, yang merupakan keluargaku."
"Tidak sayang.." Taehyung membalas cepat. "Orang jahat tak memandang itu saudara siapa."
"Tidak Taehyung.." Jeongyeon menyela cepat. "Kau tau? jika keluarga orang yang berada masalah sepele tentang uang tak akan menjadi serumit ini."
"Dan apakah kalau kita memberi banyak uang kepada pamanmu, masalah itu akan selesai?" Taehyung seperti sedang bertaruh. Jeongyeon mematung. Paman dan hibinya memang sangat tamak. Uang banyakpun pasti akan ludes jika sudah di tangan mereka.
"Sudah sayang yang perlu kita lakukan sekarang adalah menjaga Joshua sebaik-baiknya."
Jeongyeon menganggukan kepalanya perlahan tanda setuju. Keduanya kompak memandang Joshua yang sedang tertidur pulas. Bayi usia enam bulan yang malang.
***
Mereka akhirnya tiba di mansion. Ama setengah berlari tergopoh-gopoh menuju lobi. Wanita tua itu sudah ada disana setelah menerima kabar telah terjadi keributan di mansion itu. Dan selama penantian yang menyiksa itu Ama hanya terus mondar mandir di dalam rumah dan sesekali menanyakan perkembangan dari pengawalnya.
"Ya Tuhan..." Ama menghampiri mereka. Raut wajah lelah tak dapat disembunyikan. Ama tak perlu bertanya lebih lanjut. Mereka hanya perlu beristirahat dengan tenang. "Kalian beristirahat lah dulu." Ama mengamati Joshua yang ada pada gendongan ibunya. Ama meraih Joshua ketika Jeongyeon terlihat seperti sangat kelelahan. "Aku akan membantu membawanya." Ama menggedong Joshua.
"Terima kasih Ama." Jeongyeon dan Taehyung berjalan di belakang Ama menuju lantai tiga kamarnya.
Joshua kini sudah berada di kamarnya dan seorang nanny sedang menungguinya. Jeongyeon dan Taehyung setelah berganti pakaian, mereka menuju ranjang dan kemudian merebahkan diri disana. Benar-benar hari yang melelahkan dan mengerikan. Jeongyeon hanya terus memandangi langit-langit kamarnya dengan mata yang menyalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live With The Devil [END]
RomanceKehidupan Jeongyeon yang sempurna sirna seketika setelah bisnis ayahnya collapse. Lalu diperburuk dengan kematian kedua orang tuanya kemudian. Kekasihnya yang merupakan satu-satunya orang yang dia percaya, mengkhianatinya. Dia memilih kabur ke kota...