Chapter 27 : Hard Time

354 49 9
                                    

-Selamat Membaca-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Selamat Membaca-

"Lama tidak bertemu, wahai keponakanku."

Wanita paruh baya itu tersenyum menyeringai. Jeongyeon tersadar seperkian detik. Wanita itu adalah bibinya. Bagaimana bisa wanita itu masuk ke rumahnya? Setelah sekian tahun Jeongyeon tak bertemu dengannya. Dan yang dilakukan sekarang adalah berbuat jahat kepada keluarga kecilnya. Apa yang sebenarnya wanita itu inginkan? Apakah belum cukup dulunya Jeongyeon sudah dirundung olehnya?

"Apa yang akan bibi lakukan?!" Jeongyeon marah dengan mata yang berkaca-kaca karena melihat Joshua yang sedang ada pada wanita itu dalam keadaan paling berbahaya.

"Kau mendadak lupa semuanya, Jeongyeon?" Bibinya mendongakan wajahnya seperti menantang. "Kau dulu hidup menumpang denganku!" Suaranya meninggi. "Dan kau sekarang hidup enak di rumah mewah ini, dan kau lupa?"

"Tolong lepaskan Joshua." Jeongyeon memohon dengan menangkup kedua tangannya. "Aku bisa memberi bibi uang asalkan tolong jangan sakiti Joshua."

"Oh namanya Joshua?" Wanita itu tersenyum mengejek. "Benar-benar buruk." Bibinya mencengkeram gedongannya membuat Joshua menangis karena sakit.

"Aahhh Joshua!!" Jeongyeon merangkak mendekatinya. "Jangan!!" Teriak Jeongyeon sekencang-kencangnya. Para pelayan tak bisa berbuat apapun. Mereka hanya bisa menyaksikan kengerian yang bagaikan tontonan bagi mereka.

"Berapapun yang bibi inginkan aku akan memberikannya." Jeongyeon menengadah memohon. Anaknya kini seperti ingin dikembalikan pada ibunya. Bayi itu ingin dilepaskan. Tubuhnya meronta-ronta dan tangannya yang bergerak tak henti. Joshua terus menangis.

"Bisa diam tidak! Dasar bayi nakal!" Bibi Jeongyeon memarahi Joshua yang bahkan anak kecil itu tak tau apapun.

"Tolong berikan Joshua padaku. Aku mohon bibi.." Jeongyeon sangat frustasi.

"Joshua! Joshua! Joshua! Aku muak mendengarnya!" Bentak bibinya kesal. Benar-benar wanita iblis.

"Jangan.. bibi tolong dia anakku. Cucu bibi juga." Jeongyeon mencoba bernegosiasi.

"Cucuku.." gumam bibi Jeongyeon. "Aku tidak sudi memiliki cucu darimu! Kau anak pungut yang tak tau diri!"

"Aku harus bagaimana agar bibi menyerahkan Joshua kembali?"

"Bilang suamimu! Tunjukan suamiku ada dimana."

"Cepat hubungi Taehyung!" Teriak Jeongyeon kepada siapapun yang ada di mansion itu. Padahal sejak keributan itu dimulai, salah seorang pengawal sudah memberi tahu Taehyung.

***

Masuk dengan segera Taehyung ke dalam mobilnya setelah Gie Do memberi tau bahwa bibi Jeongyeon sudah membuat keributan di mansion. Rahang Taehyung mengetat selama di perjalanan. Sudah paling benar jika waktu itu dirinya menghabisi pria tua bangka yang bagaikan serangga kecil baginya. Dan istri dari 'hama' itu kini berani masuk ke rumahnya. Entah bagaimana caranya, sampai dirinya merasa kecolongan. Bedasarkan laporan pengawal setianya, bibi Jeongyeon mencoba mengancam anaknya. Menjadikannya sebagai tawanan. Perasaan Taehyung sangat marah dan juga sedih namun dia berusaha untuk tetap tenang dan memutar otaknya mencari cara.

Live With The Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang