Spoiler Alert:🔞🔞🔞
-Selamat Membaca-Akhir pekan biasanya menjadi hari yang sangat menyenangkan bagi sebagian orang, namun hal tersebut tak berlaku di mansion itu. Sejak bangun tidur Taehyung sudah meledak-ledak. Semua orang yang ada di mansion itu tak luput dari sasaran amarah Taehyung yang tak tahu pasti apa penyebabnya. Seperti para pengawal yang belum berjaga di depan gerbang dan kepala keuangan rumah tangga Taehyung, tak luput dari amukannya.
Pagi itu juga Taehyung sudah melempar minumannya hingga gelasnya pecah dan minumannya tercecer menodai taplak meja yang berwarna putih hanya karena minuman itu tak sesuai dengan seleranya.
Kini semua orang di rumah itu sedang berbisik satu sama lain, mereka saling bersembunyi tak ingin berurusan langsung dengan tuannya, yang sudah seperti beruang yang sedang terluka.
Gie Do mendekat, sesaat dia merasa sangat takut dengan Taehyung, namun dia memberanikan diri.
"Tuan.." Gie Do tampak ragu mengatakannya.
"Ada apa?!" Tanya Taehyung masih geram.
"Pakaian untuk nona Jeongyeon sudah datang."
"Bagus."
"Haruskah mendatangkan sebanyak itu? Sedangkan tempo hari tuan yang mengatakan tak akan menahan nona Jeongyeon lebih lama?"
"Tutup mulutmu Gie Do! Kau tak usah ikut campur! Aku akan mengurus apa yang menjadi bagianku." Taehyung geram terhadap pengawal setianya. "Kau urus saja anak buahmu yang payah itu!"
"Maaf tuan." Gie Do cepat-cepat melangkah pergi.
Sejenak Taehyung melirik kamar Jeongyeon dari lantai satu mansion itu. Gadis keras kepala itu harus cepat-cepat diberi ancaman. Dengan langkah panjang-panjang, kakinya dilangkahkan ke kamar gadis itu. Jeongyeon tampak sedang menatap pakaian-pakaian yang baru saja datang, sedang dirapihkan oleh pelayan, di walk in closet tanpa minat. Sejenak dia terpenjarat karena Taehyung tiba-tiba masuk. Refleks Jeongyeon beranjak dari duduknya, namun seketika dia duduk kembali tampak malas. Pelayan mempercepat kerjanya lalu bergegas keluar dari kamar Jeongyeon.
"Kau suka pakaian-pakaian itu, Jeongyeon?" Taehyung bicara lembut, berusaha menyembunyikan emosinya.
"Apa pendapatku penting Taehyung?" Jawab Jeongyeon malas.
"Apa maksudmu?" Taehyung siap meledak kembali.
"Bukankah perintah dari seorang Kim Taehyung bagaikan perintah seorang raja yang harus dituruti di rumah ini? Aku saksikan sendiri betapa paniknya para pelayan menangani emosimu yang meledak-ledak sejak pagi." Jeongyeon mencoba menyampaikan keluh kesah pelayan rumah itu.
"Oh ya?" Taehyung berkacak pinggang sambil berjalan mendekati Jeongyeon. "Dan kau pikir semua itu karena siapa?"
"Karena siapa?" Jeongyeon mengangkat dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live With The Devil [END]
RomanceKehidupan Jeongyeon yang sempurna sirna seketika setelah bisnis ayahnya collapse. Lalu diperburuk dengan kematian kedua orang tuanya kemudian. Kekasihnya yang merupakan satu-satunya orang yang dia percaya, mengkhianatinya. Dia memilih kabur ke kota...