-Selamat Membaca-
Jeongyeon benar-benar menjalankan ancamannya. Jeongyeon mogok makan. Hari pertama Taehyung masih menganggap remeh ancaman Jeongyeon. Taehyung menganggap itu ancaman yang kekanak-kanakan dan menertawakannya. Namun sudah dua hari Jeongyeon tidak makan sama sekali.
"Sama sekali?" Tanya Taehyung kepada Gie Do heran.
"Kami selalu menaruh makanannya di dekat ranjangnya tuan, sampai kami mengganti dengan yang baru, makanan itu tak berkurang sedikitpun. Nona Jeongyeon hanya terus tertidur. Bahkan minumannyapun tak disentuh nona Jeongyeon." Gie Do ikut prihatin.
"Dasar gadis keras kepala!"
"Kita harus bagaimana tuan? Saya sangat khawatir jika itu akan mempengaruhi kesehatan nona Jeongyeon."
"Aku akan memeriksanya."
Dengan langkah panjang-panjang Taehyung melangkah menuju kamar Jeongyeon. Dibukanya pintu kamar itu. Taehyung mendapati Jeongyeon sedang meringkuk memeluk gulingnya. Taehyung membalikkan tubuh Jeongyeon agar menghadapnya.
"Kenapa kau tak makan?" Taehyung sangat prihatin dengan keadaan Jeongyeon saat ini. Bibir kering karena dehidrasi, tubuh Jeongyeon bergetar hebat karena kelaparan. Jeongyeon dengan susah berdehem karena tenggorokannya sangat kering.
"Gadis keras kepala!" Taehyung beranjak lalu meraih nampan berisi makanan dan minuman itu. Jeongyeon menatap minuman itu bagaikan setitik kehidupan baginya. Jeongyeon menelan sisa-sisa ludahnya sendiri.
"Kau harus makan Jeongyeon. Kalau tidak makan kau akan membahayakan dirimu sendiri." Namun respon Jeongyeon malah menggelengkan kepalanya lemah. Taehyung mengacak rambutnya frustasi.
"Oke. Kau mau apa sekarang? Kau mau dibebaskan? Aku akan mengabulkan." Perkataan Taehyung sungguh sangat menyegarkan di telingannya, bagaikan janji surga. "Tapi kau harus makan dulu." Namun sejenak Jeongyeon mengurungkan kesenangannya. Jeongyeon takut Taehyung mengingkari.
"Aku berjanji." Taehyung meyakinkan Jeongyeon. "Kau bisa memegang janji seorang Kim Taehyung." Jeongyeon jadi berfikir, seorang Kim Taehyung yang sangat menjunjung harkat martabatnya tak mungkin mengingkari janjinya.
"Kau berjanji?" Tanya Jeongyeon lemah, lalu berdehem sekuat tenaga karena tenggorokannya yang serak. Jeongyeon memastikan sekali lagi.
"Iya." Jeongyeon hendak meraih gelas itu namun dicegah Taehyung. "Biar aku bantu." Taehyung membantu Jeongyeon bersandar di kepala ranjang dan membantu memegangi gelas itu. Jeongyeon dengan rakus meminumnya lalu terbatuk-batuk di tegukan pertama.
"Astaga Jeongyeon." Taehyung mendesis lega. "Pelan-pelan!" Taehyung menggelengkan kepalanya. "Tunggu dulu." Taehyung meneguk satu gelas minuman itu lalu yang terjadi setelahnya sungguh tak terduga bagi Jeongyeon. Taehyung menerjang tubuhnya, melumat bibir Jeongyeon lalu menyalurkan minuman tersebut sehingga meluncur mulus ke tenggorokannya yang kering. Ketika semua cairan tersebut berpindah seluruhnya, Taehyung masih bermain-main disana mencecap bibir Jeongyeon mesra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live With The Devil [END]
RomanceKehidupan Jeongyeon yang sempurna sirna seketika setelah bisnis ayahnya collapse. Lalu diperburuk dengan kematian kedua orang tuanya kemudian. Kekasihnya yang merupakan satu-satunya orang yang dia percaya, mengkhianatinya. Dia memilih kabur ke kota...