Part 25

6.5K 269 1
                                    

"Beneran mau pulang sekarang?"

"Iya, udah malam juga"

"Kayaknya Aini belum mau kamu pulang"

Leon mengelus pipi Aini yang saat ini di gendong Siren, anak itu memeluk leher Siren seperti tidak mau lepas dari gadis itu. Siren terkekeh saat Aini bersembunyi di balik ceruk lehernya saat Leon hendak mengambil anak itu.

"Gak mau nginep aja?"

"Gak usah, aku pulang aja"

"Yudah yuk aku anterin"

Siren mengangguk kemudian mereka berjalan keluar dari apartemen Leon. Leon mengantarkan Siren sampai ke rumahnya, tidak butuh waktu lama mereka di perjalanan karena memang jarak antara apartemen Leon dan rumah Siren tidak begitu jauh. Siren mendudukkan Aini pada kursi khusus bayi kemudian keluar dari mobil Leon.

"Aku masuk ya?"

"Tunggu dulu, besok aku jemput kan?"

"Kamu beneran mau nganter aku ke kampus?"

"Iya"

"Gak ngerepotin? Kampus aku sama sekolah kamukan berlawanan jalan"

"Gak apa-apa kok, besok aku jemput ya?"

Siren mengangguk dengan senyuman untuk menanggapi ucapan Leon.

"Ren"

"Hmm?"

Leon maju dan mendekat ke arah Siren kemudian memeluk gadis itu sesaat. Setelah merasa cukup memeluk Siren Leon memundurkan tubuhnya tetapi tidak melepaskan pelukannya pada Siren.

"Temen kampus kamu gak ada yang deketin kamu kan? Atau senior kamu mungkin?" Tanya Leon tiba-tiba yang membuat Siren menatapnya tidak habis pikir.

"Kamu kenapa berpikir kayak gitu?"

"Aku kan cemburu kalau benar ada yang deketin kamu, mana aku gak bisa ngawasin kamu lagi"

"Gak ada kok, kalau pun ada kamu gak usah khawatir kan aku pacar kamu, aku bisa jaga hati kok"

"Kamu tuh cantik, dewasa dan baik huhh aku khawatir banyak yang naksir sama kamu. Mana aku lulus masih lama lagi"

"Udah gak cukup setengah tahun, kamu sabar ya?"

Leon mengangguk kemudian kembali membawa Siren ke dalam pelukannya.

"Aku pulang ya? Aini udah nunggu tuh, aku takut dia ngomel bentar"

"Iya, kamu hati-hati ya?"

"Hmm"

Leon melepas pelukannya kemudian berjalan kembali ke arah mobilnya. Leon belum memasuki mobilnya ia malah kembali menatap Siren kemudian menggerakkan tangannya seolah menyuruh gadis itu masuk ke dalam rumahnya sebelum ia pergi. Siren yang mengerti maksud Leon hanya mengangguk kemudian melambai sebentar kepada Leon kemudian masuk ke dalam rumahnya.

Melihat Siren yang sudah menghilang di balik pintu rumahnya Leon akhirnya masuk ke dalam mobilnya. Leon menjalankan mobilnya kembali ke apartemennya dan tidak butuh waktu lama untuk ia sampai di apartemennya.

***

Sambil menggendong Aini Leon berjalan keluar dari lift ketika ia sudah sampai di lantai dimana apartemennya berada. Baru saja Leon hendak sampai di depan pintu apartemennya tetapi langkahnya terhenti ketika ia melihat seseorang yang saat ini berdiri di depan pintu apartemennya.

Sementara orang yang sedang menunggu di depan pintu apartemen Leon menoleh saat menyadari kehadiran seseorang di dekatnya.

"Leon"

DaimmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang