Part 55

5.2K 194 2
                                    

"Anak itu memakai tas berwarna biru muda dia juga memakai bando pita berwarna putih, pastikan kalian tidak salah mengenali anak itu"

"Baik"

Beberapa pria memakai masker itu mulai memfokuskan pandangan mereka pada sekolah untuk mengintai apakah anak yang mereka cari sudah keluar dari sekolah atau belum.

Sedangkan di dalam kelas Aini menatap Kiara sambil tersenyum.

"Bunda benar-benar tau selera kita ya? Bandonya cantik banget kan Kia?"

"Iya, aku suka bando ini Ni, apalagi kembaran sama kamu"

"Iya hehehe, ayo keluar Kia"

"Hmm ayo"

Kedua gadis kecil itu berjalan bersama keluar dari kelas, hari ini mereka hanya berdua karena Marvel pulang duluan. Setelah sampai di dekat pagar mereka di kaget kan dengan kedatangan bocah-bocah nakal, siapa lagi kalau bukan Ben dan teman-temannya.

Grepp

"Ben! Tas aku!"

"Hahahaha kenapa? Aku cuman pinjem sebentar kok tas kamu, kok kamu pelit sih Kiara?!" Ucap Ben dengan wajah mengejek, ia mengambil tas Kiara kemudian tertawa bersama teman-temannya.

"Ben balikin gak?!"

"Kalau aku gak mau kamu mau apa? Kalian itu gak bisa apa-apa kalau gak ada Marvel!"

"Iya, bisanya cuman sembunyi di belakang Marvel aja! Hahahaha dasar lemah!"

Aini meradang mendengar ejekan Ben dan teman-temannya, ia kemudian melepaskan tasnya dan memberikannya pada Kiara.

"Kamu pegang tas aku, aku bakal ambil balik tas kamu" ucap Aini sambil menggulung lengan bajunya jangan lupakan tampang songongnya.

"T-tapi Ni, kalau mereka jahatin kamu gimana?"

"Gak akan, kamu tenang aja, kamu tunggu sini ya?"

Dengan terpaksa Kiara mengangguki ucapan Aini, Aini mulai menatap Ben dan teman-temannya garang.

"Balikin gak atau kamu aku pukul?!"

"Aku gak takut wleee!"

"Kamu! Awas ya!"

Kiara menatap Aini khawatir ketika anak itu berlari mengejar Ben dan teman-temannya, Kiara memegang tas Aini sambil menunggu anak itu kembali. Ia kemudian berjalan ke arah pagar untuk menunggu Aini disana, cukup lama Aini pergi mengejar Ben dan teman-temannya tapi ia belum kembali juga, Kiara yang khawatir dengan Aini berniat menyusul anak itu tetapi baru saja ia hendak melangkah suara seseorang menghentikannya.

"Dek"

Kiara menoleh pada seorang pria yang tadi memanggilnya, alisnya menyerit bingung menatap pria itu.

"Kenapa ya Om?"

"Emm Om boleh minta tolong gak?"

"Minta tolong apa Om?"

"Barang Om jatuh disana tapi om gak bisa ngambilnya karena tempatnya kecil, mungkin tangan kecil kamu bisa ngambil barang Om yang jauh, kamu bisa tolong ambilin gak?"

Kiara berpikir sejenak, ia harus menyusul Aini tapi ia juga tidak enak untuk menolak permintaan pria di depannya.

"Aku mau tolong Om, dimana barang Om jatuhnya?"

Pria itu tersenyum senang melihat anak di depannya setuju dengan permintaannya, sepertinya kali ini rencananya akan berjalan dengan lancar.

"Ayo ikut Om, biar Om tunjukkin jalannya" Kiara mengangguk kemudian mengikuti pria itu yang katanya akan menunjukkan jalan untuknya.

DaimmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang