Part 39

5K 234 1
                                    

"Ciee yang udah mau sekolah"

"Nanti Om nginep ya Ni? Biar Om yang dandanin Lo"

"Kapan nih kita ke mall nya? Ini nunggu siapa sih?"

Sedari tadi teman-teman Leon sudah rusuh sendiri, hari ini mereka sudah janjian ke mall untuk membeli perlengkapan sekolah Aini. Aini akan sekolah tiga hari lagi, anak itu sudah sangat tidak sabar begitu juga dengan Om-omnya.

"Nanti kalau ada cowok yang ngajak kenalan jangan mau, bilang aja Lo gak di bolehin kenalan sama dia" ucap Galen yang kini menasehati Aini, Aini duduk di pangkuan cowok itu sekarang.

"Kenapa gitu Om? Kalau dia bilang kenapa gak di bolehin gimana?"

"Lo bilang aja, gak usah banyak tanya atau Lo bakal di gantung sama Om gue" tutur Galen lagi, Aini si polos hanya mengangguk mendengar petuah dari Galen.

Aga yang duduk di sebelah Aini dan Galen menatap mereka tidak habis pikir, tetapi disamping itu ia bersyukur karena mengenal Aini tanpa halangan dari Leon dan teman-temannya.

"Ayo berangkat" ucap Leon yang di angguki semuanya.

"Kak Siren gak ikut Yon?"

"Gak, dia ada praktek hari ini"

"Ohh"

Setelah itu mereka semua berangkat menuju mall bersama.

***

"Ehh Lo pada inget gak waktu kita ke mall dulu sama Aini juga?" Tanya Deo tiba-tiba, ia mengingat saat dulu mereka ke mal juga bersama Aini.

"Iya kayak flashback ya?"

"Hmm, bedanya sekarang ada Aga yang ngikut"

"Emang dulu kita pelnah kesini baleng Pah? Kok Nini gak ingat?" Tanya Aini pada Leon, Aini berjalan bersama Aga sambil berpegangan tangan.

"Hmm, Lo gak inget Lo masih kecil banget dulu" jawab Leon.

Mereka akhirnya lanjut memasuki toko peralatan sekolah, si rusuh Deo dan Janu sudah berkeliling sambil mengambil barang yang sekiranya di perlukan Aini saat di sekolah nanti. Galen, Aini dan Aga berjalan-jalan di rak buku untuk melihat-lihat buku yang bagus, Aini mengambil beberapa di bantu Aga dan Galen.

Sedangkan Leon ia tidak tau ingin mengambil apa karena teman-teman sepertinya sudah mengambil semua yang diperlukan, tidak lama kemudian pandangannya tidak sengaja melihat sebuah kotak makan berwarna pink. Leon berjalan menuju kotak makan itu kemudian mengambilnya, senyum kecilnya terbit saat mengingat kejadian dulu saat ia memilih peralatan makan berwarna pink untuk Aini bersama Siren hingga berakhir di kritik ibu-ibu.

Leon memutuskan mengambil kotak makan itu sekalian dengan botol airnya.

"Udah semua?" Tanya Leon saat melihat sudah cukup banyak barang yang di bawa teman-temannya.

"Kita udah Yon"

"Kita juga Pah"

"Oke, ayo ke kasir"

Mereka semua mengangguk kemudian berjalan menuju kasir untuk membayar.

"Abis ini mau ke mana?"

"Makan, gue laper"

"Nini mau main ke Timezone Pah"

"Aga juga bang"

DaimmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang