Part 9

8.3K 372 2
                                    

"Kak Siren!"

Siren menoleh kebelakang saat mendengar suara seorang memanggil namanya. Leon berlari ke arah Siren sambil menenteng bola basket ditangannya. Di mata Siren Leon bagai slow motion berlari ke arahnya,  cowok dengan baju basket itu sungguh sangat menawan saat ini, keringat yang membasahi rambutnya membuat rambutnya lepek tapi terlihat sangat tampan saat rambut lepek tapi cukup panjang itu ikut bergerak saat Leon berlari.

"Mau pulang kak?" Tanya Leon saat sudah berada di depan Siren, Siren tersentak saat dengan tiba-tiba Leon sudah berada di depannya.

"Hah?"

"Lo ngelamun kak? Gue tanya kok Lo cuman Ha ho ha ho sih?"

"Enggak! Gue gak ngelamun, emang Lo nanya apa?"

"Tuh kan ngelamun, buktinya gak denger gue tanya apa"

"Ihh enggak! Gue cuman gak denger aja" sungut Siren kesal dengan Leon yang terus menggodanya.

"Iya, iya, maaf, gue nanya Lo udah mau pulang"

"Hmm"

"Pulang bareng gue yuk?"

"Gak, gue bisa pulang sendiri"

"Pulang bareng gue aja, gue juga udah selesai nih, daripada Lo naik gojek, mending gue anterin lebih aman"

Siren berpikir sebentar, benar juga sebenarnya apa yang dikatakan oleh Leon, tapi dia gengsi lah pulang dengan cowok itu. Siren itu sangat gengsian kalau sama Leon, seakan-akan harga dirinya akan jatuh jika membiarkan pemimpin Draks itu membantunya.

"Gak, gue pulang sendiri aja"

"Gue gak Nerima penolakan, ayo pulang" Leon lanjut menarik paksa tangan Siren kemudian mereka menuju loker Leon.

Siren tentu saja menolak, dia sudah berusaha menarik tangannya dari genggaman Leon tapi Leon tetap mencengkram erat tangannya. Setelah mengambil baju seragamnya di loker Leon lanjut berjalan ke arah ruang ganti dengan Siren yang masih di tariknya.

"Leon gila! Gue gak mau ikut masuk!" Teriak Siren saat mereka sudah di ambang pintu masuk ruang ganti.

"Gapapa, cuman ada gue kok Lo tenang aja"

Gila, satu kata itu terus di teriakkan Siren kepada Leon. Enak saja cowok itu memaksanya masuk ke ruang ganti, dan apa tadi katanya di dalam sana hanya ada dia? Ohh astaga justru hal itu lah yang ditakutkan oleh Siren. Di dalam satu ruangan dan hanya berdua dengan Leon adalah hal yang paling di hindari oleh Siren.

Klikk

Leon melepaskan genggamannya pada tangan Siren saat dia berhasil mengunci pintu ruang ganti. Siren menatap Leon tajam saat cowok itu menatapnya penuh kemenangan.

"Mau tunggu disini atau ikut gue ganti baju?" Tanya Leon dengan wajah kelewat santai.

"LEON GILA!"

Leon beranjak pergi dari sana dan meninggalkan Siren saat gadis itu sudah siap sedia menghajarnya. Siren mengendus saat Leon pergi saat dirinya belum selesai memberi pelajaran pada adik kelas gilanya itu. Dengan kesal Siren menendang pintu saat Leon sudah hendak membuka bajunya, Siren sengaja membelakangi Leon agar dia tidak melihat cowok itu mengganti bajunya.

Leon tersenyum puas melihat punggung Siren yang membelakanginya. Terlihat jelas punggung gadis itu naik turun mungkin karena kesal pada Leon.

"Udah" ucap Leon sambil membalikkan tubuh Siren menghadapnya.

Wajah gadis itu cemberut sambil menatap Leon, sungguh dirinya kesal setengah mati pada cowok di depannya itu. "Gemes banget sih kalau lagi kesel gini" ucap Leon sambil mengapit hidung Siren dengan jari telunjuk dan jari tengahnya kemudian menariknya pelan.

DaimmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang