Part 40

5.4K 242 5
                                    

"Papa Nini mau ketemu aunty Silen"

"Katanya mau ke markas?"

"Iya tapi mau ketemu aunty juga"

Aini dan Leon sudah bersiap-siap akan ke markas Draks tetapi tertunda akibat Aini yang merengek ingin bertemu Siren.

"Suluh aunty ke malkas juga Pah"

"Iya tunggu bentar"

Leon merogoh ponsel di sakunya kemudian menghubungi Siren.

"Halo"

"Kenapa Yon?"

"Kamu dimana?"

"Rumah"

"Sibuk gak?"

"Enggak kok"

"Ketemu di markas yuk, Nini kangen kamu nih"

"Aini atau papanya?" Goda Siren sambil terkekeh, Leon menggaruk kepalanya yang tidak gatal, meski Siren tidak ada di depannya tapi entah kenapa ia malu mendengar ucapan gadis itu.

"Papa gimana? Aunty mau kan ketemu Nini?"

Perhatian Leon kembali teralihkan ke arah Aini yang menarik-narik bajunya.

"Kata Nini kamu mau gak ketemu dia?"

"Mau dong, oke kita ketemu disana ya"

"Hmm, kamu hati-hati"

"Iya"

Tutt

"Nanti dia bakal nyusul ke sana, ayo pergi"

"Ayo Pah"

***

"Kak emang gak apa-apa aku ke sini?"

"Gak apa-apa, kan gue yang ngajak, ayo masuk teman-teman gue baik-baik kok"

Ivan menarik lembut tangan Lira dan mengajak gadis itu masuk ke dalam markas, ini pertama kalinya Ivan membawa Lira ke markas, ia berencana ingin memperkenalkan gadis itu pada teman-temannya. Saat sampai di dalam markas mereka mendapati anak-anak Draks sudah berkumpul disana banyak juga anggota yang lainnya yang sekedar nongkrong di luar.

"Woi Van!" Panggil Janu membuat Ivan berjalan ke arahnya, Ivan masih menggandeng tangan Lira yang masih mengikut di belakangnya.

"Siapa Van?" Tanya Galen saat melihat Ivan membawa seseorang.

"Kenalin ini Lira, yang sering gue ceritain" ucap Ivan memperkenalkan Lira kepada teman-temannya.

"Halo Lira, gue Deo" ucap Deo menjabat tangan Lira yang langsung disambut dengan senyum manis dari gadis itu.

"Lira kak"

"Gue Janu, salam kenal Lira"

"Lira, salam kenal juga kak Janu"

"Galen"

"Lira kak"

Janu dan Galen mengikuti apa yang di lakukan Deo, mereka membenarkan apa yang diceritakan Ivan selama ini. Lira memang pribadi yang hangat, gadis itu juga manis dengan senyumannya, Lira memang punya keterbatasan tapi disamping itu dia tidak malu atau jaim untuk balas menyapa teman-teman Ivan.

"Duduk sini Lira"

"Iya kak makasih"

"OM-OM NINI DATANG!!"

DaimmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang