Part 38

5.3K 248 1
                                    

"Papa!"

"Hmm?"

"Ke pasal malam yuk!"

Leon menghentikan acara memotong baksonya setelah mendengar ucapan Aini, ia berganti menatap anak itu heran setelah mendengar ucapannya.

"Mana ada pasar malam disekitar sini, ada ada aja Lo" ucap Leon kemudian melanjutkan kegiatannya, sekarang di apartemen sedang ada Deo, cowok itu berniat menginap di apartemen Leon kerena berhubung besok hari Minggu dan mereka libur. Tadi Leon dan Deo bermain PS dan mereka taruhan siapa yang kalah harus buat makan malam, dan entah keberuntungan dari mana tapi Deo yang menang, jadilah sekarang Leon yang masak, ia berniat membuat sup dengan campuran bakso.

"Ada Pah, papa gak liat ada pasal malam di taman waktu kita jalan pulang?"

"Gak ah, gue gak liat" bohong sebenarnya, Leon baru ingat jika mereka melewati pasar malam tadi, baru mau buka karena mereka pulang sore. Leon malas sebenarnya jika Aini meminta ke sana, dan jika ia bilang ingat pasti anak itu akan semakin gencar memaksanya mengantarkannya ke pasar malam.

"Ada papa"

"Tapi gue gak liat, udah sana nonton sama Om Lo"

Aini menunduk dan mengikuti ucapan Leon, ia berjalan pelan ke arah sofa, Leon yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya kemudian lanjut memasak.

"Selamat makan!" Seru Deo kemudian memasukkan sesendok berisi makanan ke dalam mulutnya, ia sangat menikmati makanannya berbeda dengan Aini yang tampak lesu dari tadi.

Leon menyadari gerak-gerik putrinya, ia tau anak itu sangat ingin ke pasar malam tapi sungguh dirinya malas kesana. Deo yang juga melihat Aini hanya mengaduk makanannya menyeritkan keningnya, biasanya anak itu akan suka makanan yang dibuat Leon.

"Kok makanannya di aduk doang Ni? Dimakan dong" ucap Deo menjeda acara makannya.

Aini menatap Deo lemas kemudian menghela nafas. "Om Deo temenin Nini ke pasal malam yuk"

"Hah? Pasar malam? Emang ada?"

Aini tambah lesu setelah mendengar jawaban Deo, apa yang dia harapkan dari Omnya yang pemalas itu? Jika itu Galen beda lagi. Galen memang agak cuek tapi dia pasti akan menuruti semua keinginan Aini meski di awali dengan sikap dinginnya.

"Nini udah kenyang" ucap Aini yang baru memakan tiga sendok makananya.

"Habisin" ucap Leon dingin.

"Kenyang Pah"

"HABISIN GUE BILANG!" Bentak Leon kepada Aini, dia paling tidak suka jika Aini menyisahkan makanannya.

"Yon gak usah di bentak juga kali" tegur Deo saat melihat Aini sudah menunduk, ia juga melihat anak itu terkejut dengan bentakan Leon tadi.

"Ni habisin ya makanannya? Nanti Om Deo temenin ke pasar malam deh"

Aini turun dari kursi kemudian berlari masuk ke dalam kamarnya, tangis anak itu sudah pecah sekarang.

"Ahh Lo sih Yon" ucap Deo menyalahkan Leon kemudian menyusul Aini.

Leon hanya terdiam sambil menatap kepergian Deo yang menyusul Aini.

Tok tok tok

"Nini ini Om Deo! Buka pintunya Ni! Ayo kita ke pasar malam! Kita berdua aja, papa Lo gak usah di ajak!" Deo berusaha membujuk Aini tetapi lama menunggu anak itu tidak juga membuka pintu. Aini mengunci pintu kamar dari dalam dan mengabaikan Deo yang berbicara dengannya dari luar.

"Minggir"

Deo berbalik ketika mendengar suara Leon, Leon akan membuka pintu kamarnya karena ia punya kunci cadangan.

DaimmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang