Part 15

7K 298 4
                                    

Leon menidurkan Aini di ranjang saat anak itu akhirnya tertidur, setelah pulang dari rumah sakit tadi Leon langsung memandikan Aini kemudian berusaha menidurkan anak itu. Hari sudah malam dan Leon yang berniat ingin berbaring di dekat Aini harus menahan niatnya akibat bel apartemennya yang berbunyi. Di apartemen Leon itu masih ada Ivan dan Aga jadi Leon tidak perlu keluar dari kamarnya, ia hanya terdiam sebentar lalu kemudian melanjutkan niat awalnya untuk berbaring di samping Aini.

Baru saja Leon ingin menutup matanya lagi-lagi gedoran pintu menghentikan niatnya.

"Gak bisa apa gue tenang sebentar aja?!" Gerutu Leon tetapi ia tetap bangkit dari posisi tidurnya dan membukakan pintu untuk seseorang yang tadi menggedor-gedor pintu kamarnya.

Cklekk

"Yon"

"Hmm?"

Pelaku penggedoran itu adalah Deo, cowok manis itu berdiri di depan Leon dengan cengiran khasnya.

"Ada yang nantangin Lo balapan nih"

Leon mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar ucapan Deo. "Siapa?"

"Rafael, ketua Train"

"Rafael?"

"Iya"

Cukup lama berpikir, Leon akhirnya mengingat seseorang bernama Rafael itu. Rafael adalah ketua geng motor bernama Train, salah satu geng motor yang pernah bermasalah dengan Draks.

"Sekarang?"

"Iya"

Leon berbalik ke belakang dan melihat Aini yang sedang tertidur, ia sebenarnya ingin pergi tetapi ia khawatir dengan keadaan Aini. Pasalnya anak itu biasanya akan sakit jika selesai di imunisasi, bukannya apa-apa Leon hanya khawatir kejadian yang lalu-lalu terjadi kembali.

"Aini biar gue yang jaga"

Secara bersamaan Leon dan Deo memusatkan perhatian mereka pada sumber suara. Di belakang sana Galen berdiri sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

"Lo pergi aja, gue yang bakal jaga Aini"

Leon berpikir sebentar, sebenarnya dia tidak yakin tapi karena balapan ini mempertaruhkan nama baik gengnya jadilah ia mengangguki ucapan Galen.

"Gue titip dia sama Lo, telepon gue kalau ada apa-apa"

"Lo tenang aja"

Leon dan Deo pergi meninggalkan Galen dan bergabung bersama teman-temannya yang lain, sedangkan Aga juga sudah tertidur, Ivan menidurkannya di kamar tamu apartemen Leon. Leon dan teman-temannya pergi ke tempat dimana Leon dan Rafael akan balapan, sedangkan Galen ia segera memasuki kamar Leon dan duduk di atas kasur tepat di sebelah Aini.

Galen memainkan ponselnya sesekali menatap Aini yang masih tertidur.

***

Di arena balap sudah banyak orang yang berkumpul disana, banyak geng motor lain yang datang hanya untuk melihat balapan antara ketua Draks dan ketua Train itu. Mereka semua seakan tidak sabar menunggu dimulainya balapan malam ini.

"Sayang!"

Seorang gadis yang sedang celingak-celinguk mencari seseorang menoleh ketika mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Senyumnya merekah saat melihat cowok yang sudah beberapa bulan ini menjadi pacarnya sedang melambaikan tangan kepadanya.

"Hai"

"Kamu kesini bareng siapa?"

"Sendiri"

DaimmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang