Part 6

11.3K 461 2
                                    

"Yon ini susunya mana?!"

"Tanya Janu kak, dia yang nyimpen!"

"Di rak paling atas kak, dalam toples kaca!"

"Oke, udah ketemu!"

Leon dan teman-temannya sedang bermain PS bersama sedangkan Siren sedang sibuk di dapur apartemen Leon, ia sedang membuatkan susu untuk Aini. Jika kalian bertanya tentang dimana teman-teman Siren jawabannya adalah mereka sedang bermain bersama Aini di atas sofa di dekat cowok-cowok yang sedang bermain itu.

Siren dan teman-temannya memang ikut ke apart Leon dan tentu saja itu semua atas dasar paksaan dari Leon. Kalau Elin mah dia tentu saja sangat senang di ajak ke apart Leon apalagi ada Ivan disana, Siren awalnya menolak tapi karena Elin yang terus merengek kepadanya akhirnya dia mengiyakan untuk ikut ke apartemen Leon.

"Nih cantik susunya" ucap Siren sambil memberikan susu yang telah di buatnya kepada Aini. Aini menyedot susunya dengan kuat sepertinya bayi kecil itu sangat kelaparan, dia memang sudah rewel sedari tadi bahkan sejak di mal, dan Leon dengan polosnya mengatakan tidak membawakan susu untuk bayi itu hanya karena Aini sudah meminum satu botol susunya sebelum mereka berangkat ke mal.

"Laper banget ya sayang? Emang tuh si Leon harus di kasih pelajaran ya? Masa dia tega biarin si cantik ini kelaparan?" Ucap Siren berbicara dengan Aini dengan suaranya yang ia buat imut, tidak tau saja dia jika Leon sudah menatapnya sedari tadi. Sedangkan Aini ia hanya menatap Siren dengan tatapan polos khas bayi.

"Ren pulang yuk, udah mau sore nih" ucap Vika setelah melihat jam tangan miliknya.

"Emm, ayo deh"

"Ivann kamu bisa anter aku pulang gak?" Tanya Elin menatap Ivan malu-malu, lebih tepatnya sih sok malu-malu.

"Bukannya Lo pulang bareng Kak Siren sama kak Vika kak?"

"Ehh? Emm gue mau pulang naik motor, tapi si Vika bawa mobil, jadi gue pulang bareng Lo ya?"

"Pulang bareng kak Vika aja, udah mau sore juga, gak baik Lo kena angin sore nanti masuk angin"

"OMG! Demi apa Ivan perduli sama gue?! Aaaaaa mama!! Elin baper!" Teriak Elin dalam hatinya saat mendengar ucapan Ivan.

"Emm, yaudah deh, aku pulangnya sama Vika aja" ucap Elin setelah menetralkan detak jantungnya yang berdetak kencang.

"Yuk Ren, Vik"

"Kita emang udah mau pergi dari tadi tapi Lo nya aja lama" sindir Vika dengan wajah julidnya.

"Ihhh! Iya, iya, ayo pulang sekarang!"

"Kak"

Siren menghentikan langkahnya saat Leon memegang tangannya. "Emm, makasih ya udah nemenin gue hari ini?"

"Gue menemenin Aini bukan Lo"

"Tapikan sama aja, Lo nemenin gue juga"

"Terserah Lo, sekarang lepas, gue mau pulang"

"Hmm, hati-hati ya"

"Hmm"

Setelah itu Siren dan teman-temannya benar-benar pulang. Leon kembali ke kepada teman-temannya setelah tadi menutup pintu apartemen.

"Tuh cewek suka sama Lo"

"Ahh gak mungkin"

"Idihh, sok gak peka banget Lo, Lo gak liat dia nempel terus sama Lo, dan liat deh sikap dia ke Lo beda banget sama sikap dia ke kita, dia bahkan make aku-kamu ke Lo"

"Itu biasa, lagian kalaupun dia suka sama gue ya terserah dia"

"Terus Lo gimana? Dia lumayan cantik Lo"

DaimmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang