Part 18

6.6K 315 0
                                    

"APA?!"

Bukan Leon yang berteriak melainkan teman-temannya yang sedari tadi diam-diam menguping pembicaraan Leon dan Ivan. Mereka hanya tidak menyangka Ivan bertunangan dengan Elin pasalnya mereka mendengar sendiri Ivan mengatakan bahwa ia tidak tertarik dengan kakak kelas mereka itu.

"Beneran Van Lo udah tunangan sama Kak Elin?"

"Hmm" jawab Ivan dengan wajah lesunya.

"Gue kira Lo gak tertarik sama dia" ucap Galen, ia juga terkejut mendengar ucapan Ivan tadi.

"Kita di jodohin, gue gak mau sebenernya tapi kalian tau kan papa gimana orangnya, dia keras dan gak suka di bantah, jadi mau gak mau gue harus nurutin apa kata dia" ucap Ivan menjelaskan kepada teman-temannya.

Deo dan Janu hanya manggut-manggut tanda mengerti sedangkan yang lainnya hanya menunjukkan wajah prihatin mereka.

"Lo yang sabar ya Van"

"Kalian tau kan gue sukanya sama siapa" keluh Ivan.

Teman-temannya yang lain kembali manggut-manggut, mereka tau selama ini Ivan menyukai seorang gadis tunanetra penjual bunga. Mereka memang tidak pernah bertemu dengan gadis itu, tapi Ivan sudah sering bercerita tentang gadis pujaan hatinya itu kepada teman-temannya.

"Terus kedepannya Lo mau ngapain?" Tanya Leon yang ikut prihatin dengan keadaan sahabatnya itu.

"Gak tau"

"Jangan pasrah-pasrah banget Van, kalau Lo kayak gitu Lo bakal nyakitin banyak pihak" ucap Deo, Ivan dan yang lainnya mengerti apa maksud dari ucapan Deo.

"Andai aja gue punya keberanian lebih buat nolak keinginan papa gue, gue gak mau di jodohin, gue mau perjuangin cinta gue buat Lira" ucap Ivan dengan wajah lesunya.

Baru saja Leon ingin berbicara tetapi getaran pada ponselnya membuatnya mengurungkan niatnya. Leon menyeritkan keningnya saat melihat sebuah nama yang jarang menghubunginya itu kembali tertera di layar ponselnya. Biasanya orang itu menghubunginya jika ada hal yang sangat penting, jadi Leon memutuskan untuk mengangkat panggilan itu.

"Halo?"

"Kamu dimana Yon?"

"Di apart Om"

"Besok malam sibuk?"

"Enggak"

"Acara ulangtahun perusahaan akan di adakan besok malam, kamu datang ya, jangan lupa bawa dia, om mau ketemu sama dia"

"Males"

Bukan tanpa alasan Leon mengucapkan itu, ia tau bahwa di acara ulangtahun perusahaan besok pasti akan di hadiri oleh orang tuanya juga makanya dia malas menghadiri acara itu.

"Kamu harus datang Leon, kamu harus belajar berbaur dengan para kolega-kolega perusahaan mulai dari sekarang"

"Anak aku gak akan suka ada di sana Om"

"Kamu harus biasain dia juga, Om gak mau tau pokoknya Om mau liat kamu ada di sana besok!"

Tuttt

Selalu saja seperti itu, dia adalah orang kepercayaan Opah Leon untuk menjalankan perusahaan, dia itu keras kepala seperti papa Leon, bedanya dia selalu memanjakan Leon dari kecil tidak seperti papa Leon yang cenderung tidak perduli dengan keinginan Leon.

"Siapa Yon?" Tanya Janu saat melihat perubahan pada raut wajah Leon setelah menerima telepon tadi.

"Orang perusahaan, dia nyuruh gue datang ke acara ulangtahun perusahaan besok malam, mana dia nyuruh gue bawa Aini lagi"

DaimmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang