Kadang-kadang masalah yang lampau itu bisa terulang sama hal dengan Chenle sekarang ini. Tiba-tiba saja ada wanita tua bersama dengan perempuan cantik sudah di ketahui siapa namanya.
Padahal satu minggu yang lalu Chenle ataupun Jisung tidak bertemu dengan kedua manusia. Kenapa harus bertemu lagi dan sekarang si manis juga ikut terseret.
"Cih, lihat eomma ada laki-laki jalang di rumah calon suamiku," ucap Wonyoung dengan kasar sambil menatap Chenle hina."aku tidak tahu dia menjadi jalang di sini atau pembantu saja"
"Sudahlah sayang orang seperti ini memang suka sekali mengganggu hubungan orang lain. Jisung mungkin hanya kasihan saja tidak mungkin dia sampai menyukai laki-laki modelan gembel jembatan ini"
Emosi Chenle jelas kepancing waktu ia di hina jelas di depannya. Mau itu orang tua ataupun tidak jika harga diri sudah di injak ia tidak sudi.
"Dengar nona dan nyonya saya memang bukan orang kaya lagi tapi saya memiliki pendidikan yang tinggi di banding kalian. Percuma orang kaya tapi tidak pernah belajar sosiologi ya seperti ini, cih, aku sih tidak sudi membangkang diriku sendiri seperti tadi dan mengatakan orang lain jalang ataupun pembantu jika tidak tahu kebenarannya"
Keduanya tercengang di tempat duduk masing-masing. Sedangkan Jisung yang ada di dapur tengah menikmati sarapan hanya tersenyum saja.
"Guruku waktu masih duduk di bangku SMA pernah berkata jika seseorang mengatakan orang lain jalang atau hal yang tidak baik. Karena mereka menyembunyikan kesalahan diri mereka sendiri. Contohnya seperti barusan gelar saja orang kaya tapi pendidikan sangatlah miskin. Aduh kawan lebih kau dan perempuan di sebelahmu itu kembali ke bangku sekolah saja. Payah dari anak paud saja"
Zhong Chenle di lawan akhirnya mah kek gini.
Karena sudah terlalu malu eomma Jisung langsung saja keluar dari apartemen. Sedangkan Wonyoung masih setia disana.
Prangggg
"CHENLE....!!!"
"Akh Ji... hiks"
"HAHAHAHAHAHA"
Seperkian detik berikutnya vas bunga di depan sana. Sengaja ia lempar ke arah Chenle sampai bagian lengan Chenle harus terlukai.
Jisung sudah sangatlah panik. Di tariknya tubuh Chenle untuk berdekatan dengan dirinya. Berjalan mundur ke arah pintu keluar sebab Wonyoung sudah menodong potong tajam dari vas bunga ke arah keduanya.
Nafas si laki-laki Cina sudah tidak teratur karena syok melihat darah yang terus keluar dari lengannya.
"Kau gila!!" hardik Jisung berani menatap Wonyoung tajam. Sesama manusia ia tidak akan takut hanya Tuhan yang membuat Jisung ketakukan.
"Iya! Aku memang gila karena kau Park Jisung!AKU SUDAH SANGAT MENCINTAIMU TAPI KAU BARANG SEDIKITPUN TIDAK MEMBALAS PERASAANKU PARK! SAKIT JISUNG AKU JUGA INGIN KAU MERASAKAN HAL YANG SAMA SEPERTIKU DENGAN MEMBUNUH CHENLE!"
"Hidupmu sudah hancur semenjak kau mengenalkan Jang Wonyoung lihat hidupmu akan semakin hancur"
"A-apa maksudmu"
"Look"
"Angkat tangan anda sudah di laporkan atas tabrak lahir," suara nyaring dari dua laki-laki dengan pakai sangatlah rapi lengkap dengan senjata.
"LEPAS!" tariak Wonyoung tidak terima."aku anak mentri jangan sampai kalian ku buat berhenti dari perkerjaan kalian "
"Wonyoung Wonyoung ada aku yang menanggung semuanya," bantah Jisung langsung saja menyuruh kedua polisi muda itu membawa Wonyoung pergi.
Setelah kepergian ketiganya Jisung langsung saja membawa Chenle masuk kedalam kamar untuk di bersihkan lukanya. Karena perlatan P3K ada dua kamar untuk mengobati luka si manis.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Park
RomanceDiamond Park kata yang cocok untuk menggambarkan seorang bernama Park Jisung dengan segala kekayaannya. Hanya satu orang saja yang beruntung bisa mendapatkan Park Jisung. . . . Zhong Chenle laki-laki asal tirai bambu yang harus terkurung di dala...