2 Tahun....
Kehidupan seorang Zhong Chenle sekarang sudah sangatlah baik, indah dan bahagia. 9 bulan ia mengandung dengan bantuan alat-alat dan paska oprasi yang begitu menyakitkan.
Dimana Zhong Chenle melihat seseorang yang begitu, kuat, tegar, kejam seperti Park Jisung menangis terus menggumamkan namanya. Bersama dengan menyebut nama Allah agar ia di selamatkan dalam oprasi anak pertamanya.
Selesai oprasi Chenle kekurangan darah sempat di selamatkan, selang beberapa menit jantung tiba-tiba tidak berdetak lagi. Di saat itulah Park Jisung menangis begitu histeris nya memanggilnya dengan kuat.
Bahkan laki-laki Park sempat memukul dokter yang menangani tunangannya sampai masuk UGD. Kembali lagi kepada sang Maha Kuasa, Zhong Chenle kembali hidup dengan kehidupan yang baru.
Mata indahnya dapat melihat sang buah hati dengan jelas. Melihat cintanya berada di depannya memeluk tubuh kecilnya dengan begitu erat.
Keajaiban Allah, memberikan Chenle kehidupan lagi untuk merasakan kebahagiaan yang sudah beberapa kali di regut. Segala ujian yang di berikan Allah dapat Chenle lalui dengan iklhas dan tabah. Membuat ia bisa hidup dengan keindahan yang sangatlah ia nantikan.
Arlanda Chio Verlan Park.
Satu nama yang membuat hidup Zhong Chenle dan Park Jisung begitu lengkap dan bahagia. Apa lagi di tambah dengan berita bahwa istri dari pengusaha kaya-raya inu tengah mengandung anak kedua. Yang di nyatakan kembar melalui posting instagram milik sang suami.
Ting
Suara oven menyadarkan lamunan si manis Zh-Park ini. Di keluarkan kue yang baru saja ia buat untuk anaknya. Di letakan di atas meja dengan pelan, di lirik dari ekor matanya untuk melihat aktivitas anaknya.
Yang baru sama memasuki usia 2 tahun 11 bulan. Dekat lagi anaknya berulang tahun, lahirnya sama seperti ayahnya 5 Februari.
"Sayang jangan terlalu lama menatap buku-buku itu"
Chenle sedikit takut jika anaknya nanti akan rabun di usia dini. Walau yang di lihat dengan Verlan adalah gambar binatang, tetap saja membuat si ibu khawatir.
"Verlan dengan baba berbicara tidak? Kau ini kenapa sangat sama dengan daddy mu sih!"
"Huh?"
"Tutup buku itu lalu minum susumu yang sudah hampir dingin itu"
Verlan memang tidak suka dengan susu dingin. Si balita kecil lebih suka susu hangat.
Memang perintah menyuruh anaknya untuk minum susu sendiri tetapi Chenle tidak akan setega itu. Di gendongnya anaknya tengah berbaring Fu karpet bulu dekat dengan pintu masuk dapur.
Di bawanya menuju ruang santai tempat di mana sang ayah tengah bersantai sambil memeriksa laporan. Padahal hari weekend masih saja mengurus perkerjaan, Park Jisung benar-benar.
"Hai sayang," sapa Jisung pada kedua dunianya ini. Di ubahnya cara duduknya, yang awalnya selonjoran menjadi duduk lebih baik.
Di pangkuannya Verlan dengan baik sambil menyerahkan sepotong jeruk manis. Yang ada di atas meja sedangkan Chenle kembali ke dapur untuk membuat kue.
Verlan menggelengkan kepalanya pelan tanda tidak untuk menerima jeruk itu lagi. Karena anaknya belum ada minum susu dari pagi langsung saja Jisung berikan. Walau anaknya sempat memberontak pelan namun dapat Jisung atasi dengan baik.
Jisung tidak ingin membuat Chenle kelumpuhan mengurus ia dan anak mereka.
.
.
.
Selesai membuat kue dan di hidangkan pada kedua manusia disana. Ia langsung saja begegas menuju halaman belakang untuk memetik sayur tanaman sendiri.Park Chenle dan Park Jisung tinggal di kota Australia karena si manis Park tidak terlalu suka dengan Islandia. Seteleh mendapatkan kabar jika Huang Renjun akan berlibur kesana dengan tujuan anehnya (gabut).
"Sayang!!!" Teriak Jisung membuat sang istri kaget.
Chenle yang mendengar itu langsung saja berjalan masuk kedalam rumah sederhana mereka. Dan meletakkan tomat yang ia petik di wastafel dapur. Lalu menghampiri sang suami habis membersihkan tangannya.
"Kenapa?"
"Astaga! Ini anak kamu malah hancing di aku lagi"
"Fthhh... Hahahaha, Ji-ah aku kirain apaan?" Chenle ketawa kencang, Verlan yang liatnya baba nya ketawa malah ikut ketawa kencang juga.
Sedangakan si dominan yang melihat itu hanya memperlihatkan wajar datarnya. Ingat marah namun tawa dan senyum itu adalah kebahagiaan dan semangat hidupnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Park
RomanceDiamond Park kata yang cocok untuk menggambarkan seorang bernama Park Jisung dengan segala kekayaannya. Hanya satu orang saja yang beruntung bisa mendapatkan Park Jisung. . . . Zhong Chenle laki-laki asal tirai bambu yang harus terkurung di dala...