Sesuai dengan apa yang Chenle katakan kemarin jika Wonyoung akan datang dan tinggal bersama mereka. Benar adanya, perempuan cantik itu sekarang ada di ruang tamu tengah berduduk santai. Ia tidak akan menjadi maid ataupun apa, karena eomma Jisung melarang sangatlah keras.
Jisung yang mendengar itu hanya mengangguk saja. Ia dan keluarga kecil tengah berada di ruang bermain khusus untuk anaknya. Yang ada di lantai 2 rumah mereka, orang asing tidak di perbolehkan masuk.
Seperti Wonyoung ia tak boleh masuk ke ruang keluarga, ruang kerja Jisung, ruang bermain, ruang gym, kamar Verlan di lantai atas dan kamar pasangan suami istri itu sendiri.
"Ji-ah aku ingin air es"
"Sebentar akan ku ambilkan"
Laki-laki Park itu berlari keluar dari ruangan bermain menuju lantai dasar. Dapat ia lihat Wonyoung bak putri raja yang tidak tahu malu sama sekali. Sesampainya di dapur langsung saja ia mengambil air es yang ada di kulkas lalu kembali lagi.
Namun langkahnya terhenti ketikan mendengar suara lantang yang mengatakan sesuatu yang cukup. Membuat emosi Jisung datang.
"Hai daddy"
"Wahh...! Jalang ingin berulah kembali apa hukum yang kemarin masih belum cukup." Suara kembali terdengar dari arah pintu masuk.
"Jeno??"
"Kenapa kau takut melihatku? Tenang saja Wonyoung-ssi aku tidak akan membongkar rahasiamu"
"KAU!"
Suara nyaring Wonyoung mengagetkan Chenle dan Verlan yang ada di lantai atas. Keduanya berjalan ke luar lalu turun ke bawah untuk melihat apa yang terjadi, sedangkan si dominan yang melihat itu langsung menghampiri keduanya.
"Apa? Yang kukatakan adalah fakta nona Jang. Ku harap kau akan cepat sadar hari ini aku dan Jaemin akan tinggal disini. Karena ada manusia tidak tahu diri sepertimu"
"Ck, sialan bangsat!"
Wonyoung keluar dari rumah megah itu dengan perasaan kesal. Kekesalan Wonyoung membuat Chenle tersenyum samar.
"Dia kenapa?"
"Entahlah aku juga tidak tahu kenapa. Mungkin saja dia tidak tahan tinggal di sini"
"Oh," Kepala besar Chenle beralih ke arah Jeno. "Ahh, hyung silahkan duduk akan ku buatkan minum untukmu"
"Terimakasih nyonya park"
Chenle yang mendengar itu mendengus kesal, menyerahkan si kecil pada sang suami yang berjalan ke arah Jeno yang sudah duduk di sofa ruang tamu. Beberapa menit kemudian Chenle sudah datang dengan dua cangkir kopi hitam sedang dan pahit.
Jisung itu sudah mirip Jaemin yang sangatlah suka dengan kopi hitam pekat. Baunya saja sudah membuat orang lain menjauh dari mereka namun keduanya berbalik.
.
.
.
"Kedatanganku kesini hanya ingin berkunjung saja. Rindu saja dengan si kecil sudah lama tidak menemuinya""Ck, dengan ada ataupun tidak ada kehadiranmu tidak ada masalahnya"
"Yak! Sialan kau sudah ku katakan lebih sopan padaku! Jika tidak ada aku dan istriku mungkin kau sudah menjadi pengusaha terkotor di dunia."
Masih ingat, kejadian dimana Chenle pergi ke Islandia meninggal Jisung sendirian di Korea Selatan. Laki-laki Park itu benar-benar berubah waktu itu tidak ingin mengurus dirinya sendiri bahkan perusahaan miliknya.
Untuk saja ada keluarga Lee yang siap menolong.
"Membicarakan tentang si kecil. Kapan Chenle akan melahirkan Jisung-ah?"
"Satu bulan lagi mungkin akhir bulan aku akan tinggal di rumah sakit tak... "
"Ayah siaga aku cukup suka dengan sikapmu yang seperti ini. Aku berharap Verlan juga memiliki sikap baikmu yang satu ini jangan sikap burukmu itu"
"Hah! Kau masih mengingat aku menjadi seorang bajingan waktu itu yang tidak bisa melawan kehendak eomma dan nenekku"
"Sudahlah itu hanya masalalu pahit saja." Keduanya tersenyum kecil kemudian beralih kedua manusia tengah beradu argumen. Hanya Chenle yang mengomel dengan sang anak karena terus diam.
Verlan bingung dengan kelakuan sang babanya. Biasanya jika bersama sang daddy mereka hanya diam dengan kegiatan masing-masing.
"Bisa kau tinggal bersama kami??"
"Tawaran yang cukup bagus apalagi wanita itu datang ke kehidupan manismu. Akan ku bicarakan dengan Jaemin semoga dia dan Logan akan suka"
"Ku harap"
"Seperti aku harus pulang waktu pulang sekolah anakku sudah tiba," Tunjuk pada Jisung dengan panggilan masuk tertera nama sang anak.
Lee Jeno membiasakan kehidupan ia dan keluarga bak keluarga kerajaan. Walau mereka hanya orang biasa namun teman-teman anaknya menganggap jika keluarga Lee adalah keluarga kerajaan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Park
RomanceDiamond Park kata yang cocok untuk menggambarkan seorang bernama Park Jisung dengan segala kekayaannya. Hanya satu orang saja yang beruntung bisa mendapatkan Park Jisung. . . . Zhong Chenle laki-laki asal tirai bambu yang harus terkurung di dala...