Diamond Park Chapter 14

3.9K 334 14
                                    

Sesampainya di rumah Jisung langsung masuk kedalam, mengunci pintu enggan untuk seseorang masuk kedalam sana. Hawa kamarnya berubah suram. Karena seseorang yang sudah ia anggap menjadi cahaya dalam kegelapan hidup sudah pergi menjauh.

Cahaya yang dulunya terang sekarang semakin redup dan menjauh. Derasnya air matanya mengalir dari matanya yang selalu menatap puja ke arah laki-laki Zhong itu.

Ini kali pertama Jisung menangis. Hidupnya sudah sangatlah hancur cinta dan semestanya sudah pergi tidak ada patokan untuk menjadi lebih baik. Dulu saat ada Chenle, Jisung berusaha menjadi laki-laki soft bukan kasar dan cuek.

Dari luar kamar Lee Jeno, asisten Jisung dapat mendengar tawa sumbang itu. Semua orang dapat mendengar suara tangis Jisung yang tidak pernah sama sekali mereka dengar.

Jisung di kenal dengan sosok yang kuat dan tidak pernah menangis. Namun ini karena seseorang laki-laki manjd asal tirai bambu dapat membuat laki-laki kuat ini menangis dengan menyedihkan.

Karena keegoisan mereka membuat jati diri Jisung menghilang secara perlahan. Eomma dan nenek Jisung yang mendengar itu menduduk sedih mereka tidak berpikir sampai ke sini.

"Le i'm miss you, baby. Back to me," gumam Jisung menatap foto Chenle tengah tertawa dengan indahnya. Waktu berdua saat itu Jisung dan Chenle sedang bermain game dengan telur.

Waktu yang begitu indahnya namun tidak bisa di ulang kembali. Matanya beralih menatap cincin dengan nama seseorang yang membuat ia berpisah dengan semestanya.

Jisung tidak ingin terjadi namun demi keselamatan Chenle ia harus merelakan cintanya. Kenapa ia tidak berani untuk melawan?!kenapa ia begitu lemah?!kenapa ia tidak bisa di andalkan dalam melindunginya cintanya?!

Jisung itu payah jika tidak ada Chenle untuk menguatkannya. "Zhong Chenle i'm need you, baby, please back to me, please, please please," mohon nya beberapa kembali namun itu tidak akan mungkin.

Bisa saja Chenle membencinya!














.
.
.
Hari pernikahan Jisung dan Renjun sudah di mulai dari tadi. Namun suara dari si domino belum saja keluar dalam mengucapkan janji suci.

Renjun yang melihat itu tentu saja kesal. Tatapan tajam terus ia arahkan pada nenek Jisung jika acaranya gagal maka wanita bau tahan itu. Akan mendapatkan akibatnya.

"Tuan Park bisa anda segara mengucapkan janji sucinya"

Orang tua Renjun sudah sangatlah tidak sabar untuk menjadi anggota keluarga Park. Keluarga terkaya tidak ada saingannya sama sekali, di dalam diri mereka tidak mengingat sama sekali anak bungsu mereka yang berjuang di negara orang.

Tangan Jisung terkepal kuat mencoba untuk mengontrol emosinya agar tidak menonjok laki-laki bangsat. Di hadapannya ini, sungguh sangatlah memuakkan.

Matanya menatap laki-laki Huang ini dengan intes membuat yang di tatap malu-malu. Tangannya terangkan dan melepaskan cincin yang ada di jari manisnya dengan bangga.

Sedangkan Renjun yang melihat itu kaget sekaget-kagetnya.

"Jisung kau?!?"

"Sudah ku katakan aku tidak akan menikah dengan orang yang tidak ku cintai. Semuanya yang kau harapkan tidak akan terjadi, aku kenapa begitu bodohnya bisa saja percaya dengan perkataan waktu itu. Mengatakan jika Chenle hamil anak Criss jelas-jelas Chenle selalu saja bersamaku. Dan ancaman mu dengan keluargaku lebih tepatnya nenekku dan eommaku tidak akan membuatku takut"

"A-apa?"

"PERNIKAHAN INI BATAL! AKU TIDAK AKAN MENIKAH DENGAN ORANG YANG TIDAK AKU CINTA LEBIH JIKA MEREKA MENIKAH HANYA MENGINGINKAN HARTA SAJA!"

Semua tamu undangan menatap keluarga Renjun dengan sinis. Membuat model terkenal ini malu sangatlah malu.

"DAN UNTUK KELUARGA AKU HANYA MEMPUNYAI APPA TIDAK MEMILIKI EOMMA MAUPUN NENEK. TIDAK ADA ORANG TUA YANG MEMBUAT CUCU ATAUPUN ANAK MEREKA MENANGIS APALAGI ITU KARENA SEMESTANYA MENGHILANG"

Suara keras Jisung terdengar begitu jelas sebelum laki-laki Park itu berlari keluar dari gedung mewah ini menuju apartemennya.

Di dalam mobil Jisung terus berdoa semoga jika Chenle ada disana. Semoga Chenle tidak pergi ke Islandia, semoga Chenle ada di apartemen menyambutnya dengan pelukan hangat.

Singkat cerita sudah sampai di apartemen yang Jisung dapatkan hanya kesunyian saja. Semuanya sudah terlambat, cintanya benar-benar pergi dari hidupnya.













TBC

Diamond ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang